EmitenNews.com - PT Wijaya Karya (WIKA) akan menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp2,5 triliun. Penerbitan obligasi bagian penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan II Wijaya Karya dengan target Rp3,5 triliun. Sedang suku itu, bagian dari PUB Sukuk Mudharabah II Wijaya Karya dengan proyeksi penghimpunan dana Rp1,5 triliun.


Nah, untuk kali ini, WIKA akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 sejumlah Rp1,75 triliun meliputi 3 seri. Seri A sejumlah Rp593,95 miliar dengan kupon tetap 6,50 persen per tahun bertenor 3 tahun.


Lalu, seri B sebesar Rp425,15 miliar dengan kupon tetap 7,75 persen per tahun bertenor 5 tahun. Seri C sejumlah Rp730,90 miliar dengan kupon tetap 8,30 persen per tahun bertenor 7 tahun.


Sedangkan sukuk diterbitkan senilai Rp750 miliar, juga terdiri dari 3 seri dengan tenor sama dengan obligasi. Seri A sejumlah Rp412,90 miliar dengan indikasi bagi hasil ekuivalen 6,50 persen per tahun. Seri B senilai Rp176,05 miliar dengan indikasi bagi hasil setara 7,75 persen per tahun. Seri C sebesar Rp161,05 miliar dengan indikasi bagi hasil setara 8,30 persen.


Obligasi itu, mengantongi rating idA, dan idA(sy) untuk sukuk mudharabah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk mudharabah PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Wali amanat PT Bank Mega (MEGA).


Dana hasil obligasi itu, seluruhnya untuk pembayaran sebagian utang jangka pendek. Kemudian, dana dari sukuk seluruhnya untuk membiayai modal kerja proyek infrastruktur, dan gedung tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. ”Inti untuk memperkuat kinerja,” tutur Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya, Senin (24/1). (*)