EmitenNews.com—PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang tengah mengharap suspensi sahamnya dapat segera dibuka dan diperdagangkan kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terhitung sejak 31 Januari 2022, perdagangan saham WSBP dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa. Harga saham penutupan yaitu Rp 95 lembar saham.

 

Setelah melakukan beberapa update kinerja hingga proses perbaikan, dimana Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir pernah mengatakan, perseroan telah menempuh berbagai strategi untuk memenuhi ketentuan Bursa dalam rangka pencabutan suspensi.

 

Kali ini Perseroan kembali memberikan update tentang perolehan yang dicapai sepanjang tahun 2022. Dimana perolehan Kontrak baru WSBP di tahun 2022 jauh dari target dan dibawah perolehan tahun 2021.

 

Pada awal tahun 2022, Waskita Beton Precast (WSBP) sempat optimis perolehan Nilai Kontrak Baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022. Tahun lalu, WSBP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 Triliun, meningkat signifikan dibanding pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 Triliun. “Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini,” ungkap FX Poerbayu Ratsunu, Direktur Utama Waskita Beton Precast di Januari 2022.

 

Waskita Beton Precast (WSBP) hanya berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,53 triliun di sepanjang tahun 2022 lalu. Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek baik dari Waskita Group (pasar internal) maupun proyek BUMN , Pemerintah, dan Swasta (pasar eksternal). Bambang Dwi Wijayanto, Director of Engineering & Development WSBP menyatakan mayoritas perolehan kontrak berasal dari pasar internal sebesar 68% dan eksternal 32%.

 

"WSBP juga mencatatkan tingkat kemenangan tender sebesar 29% dari proses lelang yang diikuti," ujar Bambang Dwi Wijayanto dalam keterangannya, Senin (13/2).

 

Berbagai proyek tersebut antara lain proyek Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan seksi 4, proyek jasa konstruksi Kampus Universitas Pertahanan Tahap 1, proyek Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Balaraja, dan proyek Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung.

 

"Pada tahun 2022, kami fokus dan selektif dalam mencari proyek yang memiliki sumber pembayaran yang baik dan dengan tingkat risiko yang sesuai untuk WSBP," ungkap Bambang.

 

Berbekal capaian di tahun 2022 tersebut, Manajemen optimis pada tahun 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi.