EmitenNews.com - Perusahaan bahan kimia PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021, menanggung rugi bersih senilai USD3,876 juta bengkak 50,23 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar USD2,58 juta.

 

Berdasarkan data laporan OKAS pada BEI, Senin(22/11/2021). Tertulis, penjualan bersih menyusut 8,52 persen menjadi USD77,303 juta. Rincinya, penjualan barang pabrikasi amoninum nitrat USD37,144 juta, aksesoris peledak senilai USD9,838 juta, emulsi sebesar USD4,953 juta, asam nitrat USD2,845 juta.

Pada sisi lain, penjualan barang dagangan amonium nitrat USD1,959 juta dan aksesoris peledak USD5,819 juta. Sedangkan pendapatan jasa peledakan USD5,659 juta, perawatan sumur minyak USD2,178 juta dan pengeboran USd5,461 juta.

 

Menariknya, perseroan dapat menekan beban pokok penjualan sedalam 15,2 persen menjadi USD61,556 juta, sehingga laba kotor naik 29,75 persen menjadi USD15,746 juta.

 

Sayangnya, beban umum dan administrasi bengkak 30,31 persen menjadi USD5,098 juta. Apalagi, beban operasi mencapai USD1,176 juta, sedangkan akhir September 2020 membukukan pendapatan USD2,058 juta. Kian tertekan dengan bengkaknya beban keuangan 18,29 persen menjadi USD7,496 juta.  

 

Akibatnya, rugi per saham dasar menyentuh USD0,0022. Sedangkan pada akhir September USD0,0015.

 

Sementara itu aset menyusut sedalam 2,8 persen menjadi USD163,04 juta. Hal itu disebabkan pinjaman bank yang jatuh tempo dalam setahun berkurang 55,73 persen menjadi USD22,405 juta.