EmitenNews.com -  Direktur Utama (Dirut) Bank BJB Yuddy Renaldi yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) memaparkan total kredit seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) saat ini mencapai Rp591,9 triliun atau tumbuh rata-rata 9,1% year on year.


Laba bersih tercatat Rp9,5 triliun dengan rasio keuangan yang mampu terjaga dengan baik. NPL terjaga di angka 2,4 persen, CAR di level 24,7%, NIM 5,69%, LDR 80,1%, BOPO 78,8%, dan ROA 2%.


"Komposisi penyaluran kredit BPD sebagian besar dalam bentuk konsumtif. Agustus 2023 angkanya mencapai 65,5%" ungkapnya saat berbicara pada acara Media Gathering Perbanas ; “Memperkuat ketahanan Domestik di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, ” di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kamis (23/11/2023) siang.


Menurut Yuddy sebenarnya tidak ada yang salah dengan pembiayaan oleh BPD yang masih didominasi sektor konsumtif. Karena BPD dibentuk untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pemberian dampak ekonomi di daerah.


Tapi diakui BPD BPD seperti terlena dengan pembiayaan-pembiayaan untuk non produktif, terutama oleh ASN ASN dalam bentuk kebutuhan konsumtif. Bahkan Yuddy menyebut ada BPD yang porsi pembiayaan konsumtifnya mencapai 80% - 90%. Bank BJB sendiri komposisinya 50:50.


"Tapi kadang-kadang buat BPD menjadi hal yang positif karena kredit consumer ini memberi yield yang cukup besar bagi kita. Sebab terkadang dalam keadaan biaya dana yang begitu tinggi, menjadi positif membantu kinerja bank," jelasnya.


Buat pemerintah daerah tak menguntungkan bagi pembiayaan ekonomi daerah. Tapi bagi bank penting dalam meningkatkan laba yang lebih baik.


"Karena ujung-ujungnya bagi BPD bagaimana mereka berkontribusi kepada APBD. Dan BPD adalah BUMD terbesar di daerahnya masing-masing. Tentu ini memberikan kontribusi signifikan bagi BPD itu sendiri," pungkasnya.(*)