Abaikan Wall Street, IHSG Cenderung Menguat
Petugas kebersihan mengelap layar lebar yang menampilkan pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan kemarin mayoritas melemah. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun surplus 12 bps menjadi 4,19 persen, dan sikap hati-hati investor menunggu rilis laporan keuangan emiten menjadi katalis negatif utama menekan pergerakan indeks.
Emiten sektor konsumer dan kontraktor perumahan mengalami koreksi paling dalam. Itu seiring kekhawatiran akan dampak negatif dari bertahannya suku bunga dalam waktu lama. Sementara itu, beberapa emiten akan merilis kinerja keuangan pekan ini antara lain Coca Cola, Tesla, dan GE Aerospace.
Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street diprediksi akan menjadi sentimen negatif pasar. Lanjutan aksi beli investor asing, dan lompatan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, batu bara, gas & pulp berpotensi menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 22 Oktober 2024, IHSG bakal bergerak bervariasi cenderung menguat. IHSG akan menguji level support 7.735-7.700, dan posisi resistance di kisaran 7.810-7.850.
Bersandar pada data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Bank Jago (ARTO), Astra International (ASII), Astra Otoparts (AUTO), Bumi Serpong (BSDE), Pakuwon Jati (PWON), dan Medco Energi (MEDC). (*)
Related News
IHSG Naik 0,15 Persen ke Level 8.384 di Sesi I
Industri Asuransi Harus Terapkan Budaya Lindungi Data Nasabah
Program B50 Akan Diuji Jalan Awal Desember 2025
Cenderung Tertekan, IHSG Uji Level 8.325
IHSG Potensial Rebound, Angkut Saham ARCI, SIDO, dan AKRA
IHSG Ditutup Melemah, Saham Energi Justru Ngebut!





