EmitenNews.com -Emiten produsen nikel pendatang baru di papan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) menargetkan peningkatan produksi nikel setelah perseroan listing di Bursa.

Perusahaan Tercatat ke-3 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024, itu membidik produksi 2,5 juta metrik ton nikel per tahun. "Tahun 2023 lalu kami mencapai 2 juta metrik ton, jadi setelah ini kami akan tambah menjadi 2,5 juta metrik ton," kata Direktur Utama NICE, Stevanno Rizki Adranacus kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta pada Selasa (9/1/2024).

Untuk peningkatan produksi, lanjut Stevanno, perseroan akan melakukan eksplorasi tambang-tambang nikel baru dalam lima tahun ke depan. Dalam hal ini, perseroan telah menyiapkan dana yang berasal dari kas internal perseroan.

"Kami akan menggunakan kekuatan internal perusahaan, karena saat ini kami tidak memiliki utang. Jadi untuk dana eksplorasi pun kami akan menggunakan kas internal," sambung Stevanno.

Sebagai informasi, perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan sebanyak 1,21 miliar saham nama milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura disingkat PT IMEV (d/h PT Mitra Marina Internasional) ( IMEV ).

Seluruh saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham merupakan milik para pemegang saham penjual. Oleh karena itu, seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham akan diterima oleh para pemegang saham penjual dan perseroan tidak menerima dana hasil penawaran umum perdana saham.

"Aksi korporasi ini merupakan langkah penting bagi kami untuk mewujudkan visi menjadi pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan bijih nikel di Indonesia. Ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung rencana jangka panjang indonesia terkait hilirisasi nikel," tutur Stevanno.

Setelah tercatat di bursa, NICE juga akan memulai fase baru dengan masuknya LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru (melalui PT Energy Battery Indonesia). LX International Corp akan memiliki 60% saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.

Hadirnya PT LX International Corp merupakan strategi untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan sumber daya perusahaan dalam ekosistem dan rantai pasok industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.