Adu Sakti BBRI, BBNI, BMRI dan BBTN, Mana Pemilik Kredit Macet Paling Sedikit di 2021?
EmitenNews.com - Rasio Non Performing Loan (NPL) net bank-bank pelat merah turun sepanjang 2021. Penurunan tersebut menjadi salah satu tanda bahwa kualitas penyaluran kredit bank-bank milik negara semakin baik.
Untuk diketahui, NPL net adalah rasio yang membandingkan total kredit berstatus macet terhadap total kredit bank. Dalam laporan keuangan terdapat dua jenis NPL, yaitu NPL net dan NPL gross. Adapun NPL gross adalah rasio yang membandingkan antara kredit berstatus kurang lancar, diragukan, dan macet yang disatukan dengan total kredit yang disalurkan.
Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, diketahui bahwa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI mencatatkan NPL net 0,41 persen pada 2021, turun 0,02 poin dari 2020 yang sebesar 0,43 persen. Adapun pada 2021, perusahaan berkode saham BMRI itu menyalurkan kredit senilai Rp1.050,16 triliun, naik 8,8 persen secara tahunan.
Bila dirinci, kredit korporasi masih menjadi pendorong pertumbuhan dengan realisasi mencapai Rp370 triliun atau tumbuh 8 persen yoy secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi pada 2021 sebesar 9,7 persen yoy menjadi sebesar Rp174 triliun.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI mencatatkan NPL net sebesar 0,70 persen, turun 0,1 poin dari sebelumnya 0,80 persen pada 2020. Secara total konsolidasian, BBRI menyalurkan kredit senilai Rp994,41 triliun pada 2021.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI mencatatkan NPL net sebesar 0,73 persen, turun 0.23 poin dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 0,95 persen. Secara total konsolidasian, kredit yang disalurkan BBNI pada 2021 senilai Rp582,43 triliun, naik 5,3 persen secara tahunan.
Terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN mencatat NPL net sebesar 1,20 persen pada 2021, turun 0,86 poin dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 2,06 persen. Adapun secara total kredit yang disalurkan BBTN senilai Rp247,28 triliun, naik 5,20 persen secara tahunan.
Related News
Cek! 10 Saham Top Losers Selama Sepekan
Rugi Berkurang, Kuartal III 2024 TAXI Defisit Rp1,29 Triliun
Surplus 20,6 Persen, BIRD Kuartal III 2024 Serok Laba Rp436 Miliar
Makin Boncos, WMPP Kuartal III 2024 Defisit Rp1,08 Triliun
Melonjak 115 Persen, SCMA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp509 Miliar
Rugi Menipis, INAF Kuartal III 2024 Defisit Rp1,57 Triliun