EmitenNews.com - Merdeka Battery (MBMA) mengguyur fasilitas anak usaha USD50 juta. Dana taktis itu menyambangi rekening Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Suntikan modal itu diharap MTI menjalankan bisnis lebih efisien.


Selanjutnya, MTI dapat menggunakan dana pinjaman untuk membiayai pembangunan proyek acid, iron, dan metal (AIM) I. Proyek pengolahan AIM I diharap memulai kegiatan operasi medio kedua 2023. Proyek itu, mengusung kapasitas produksi asam terpasang 1,2 juta ton per tahun pada 2024. 


Pinjaman itu, secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja keuangan perseroan, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Sebelum transaksi, perseroan telah melakukan penilaian menggunakan prosedur internal, hasilnya syarat dan ketentuan atas transaksi telah dilakukan sesuai praktik bisnis berlaku umum. 


Merdeka Battery dan MTI telah meneken perjanjian transaksi afiliasi senilai USD50 juta, ditambah bunga Secured overnight financing rate (SOFR), dan margin 5,26 persen per tahun. Transaksi itu, bukan transaksi material sebagaimana POJK 17/2020 karena nilai transaksi tidak mencapai 20 persen dari nilai ekuitas perseroan.


Hubungan afiliasi Merdeka Battery dan MTI adalah MTI perusahaan terkendali perseroan dengan kepemilikan saham secara langsung dan tidak langsung melalui PT Batutua Pelita Investama (BPI) 80 persen. Lalu, ada salah satu anggota dewan komisaris Merdeka Battery juga menjabat anggota dewan komisaris MTI. (*)