Anak Usaha Bukaka (BUKK) Kantongi Kredit Rp1,7 T dari Mandiri Untuk Garap Proyek KPBU
EmitenNews.com - Anak usaha PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), yakni PT Baja Titan Utama meneken perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1,732 triliun pada 1 April 2022.
Direktur Utama Bukaka Teknik Irsal Kamarudin menjelaskan, Baja Titan Utama meneken perjanjian kredit itu untuk menunjang jalannya kegiatan proyek kerja sama pemerintah badan usaha ( KPBU ) penggantian dan atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa.
"Perseroan sebagai pemegang 99% saham di PT Baja Titan Utama turut menjadi penjamin atas pelunasan kredit PT Baja Titan Utama kepada PT Bank Mandiri Tbk termasuk dengan menjadi deficit cashflow guarantor dan memberikan gadai kepemilikan saham perseroan di PT Baja Titan Utama," terang Irsal dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/4/2022).
Dia menekankan bahwa perolehan pinjaman itu akan menunjang kegiatan operasional Baja Titan Utama sehingga akan memberikan nilai lebih bagi kondisi keuangan Bukaka Teknik Utama.
Untuk diketahui, Baja Titan Utama adalah badan usaha baru yang didirikan BUKK sebagai badan usaha pelaksana proyek KPBU pergantian dan atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang didapatkan BUKK melalui proses seleksi yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ).
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek ini akan mengganti sebanyak 37 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang rata-rata sudah berusia 40 tahun.
"Jembatan-jembatan tersebut sudah saatnya diganti. Dengan penggantian ini diharapkan kualitasnya lebih baik dari sebelumnya. Pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas baik dari segi pembiayaan maupun fisik ini merupakan harapan dari Presiden Joko Widodo," kata Menteri Basuki pada Desember 2021.
Dalam keterangan Kementerian PUPR disebutkan bahwa masa konsesi proyek ini 12 tahun terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan. Pembangunan fisik akan dimulai pada 2022 dan selesai pada 2023. Biaya investasi sebesar Rp 2,199 triliun yang dibiayai oleh Bank Mandiri. Bentuk KPBU , yaitu design-build-finance-operate-maintenance-transfer dengan skema pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan/ availability payment .
Related News
Astra (ASII) Sepakat Bagikan Dividen Rp21,01T Setara Rp519 per Saham
Pudjiadi Prestige (PUDP) Minta Restu Stock Split 1:2 Saham
Bank Mandiri (BMRI) Cetak Laba Rp12,7T di Maret 2024, Cek Detailnya
Laba Gudang Garam (GGRM) Ambles 70 Persen Sisa Rp595M di Kuartal I
BSI (BRIS) Catat Laba Naik 17,07 Persen Capai Rp1,7T di Kuartal I-2024
Laba Emiten Aguan-Salim Grup (PANI) Terjun 31,8 Persen di Maret 2024