EmitenNews.com - PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) emiten Rumah Sakit milik keluarga mantan Wapres Umar Wirahadikusumah melaporkan adanya perubahan signifikan pada laporan keuangan interim per 30 Juni 2025, di mana total aset dan kewajiban mengalami kenaikan masing-masing 23% dan 40% dibandingkan posisi akhir tahun 2024.

Manajemen DKHH menjelaskan bahwa perubahan tersebut terjadi karena adanya aktivitas pendanaan dan investasi yang berkaitan dengan strategi ekspansi perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan interim, total aset perusahaan per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp330,02 miliar, naik dari Rp268,10 miliar pada 31 Desember 2024. Sementara itu, total kewajiban meningkat menjadi Rp194,31 miliar, dari sebelumnya Rp138,37 miliar.

Direktur Utama PT Cipta Sarana Medika Tbk, Satria Muhammad Wilis, menjelaskan bahwa kenaikan aset terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas hasil dana penawaran saham biasa, serta uang muka pembangunan dan pembelian alat kesehatan.

“Perubahan total aktiva sebesar 23% berasal dari kenaikan kas dan setara kas dari dana penawaran saham biasa, serta uang muka pembangunan dan uang muka pembelian alat kesehatan,” ungkap Satria dalam penjelasan ke BEI Selasa (14/10).

Sementara itu, lonjakan total kewajiban sebesar 40% berasal dari tambahan modal hasil penawaran umum perdana (IPO) yang dilakukan perseroan.

“Perubahan total kewajiban meningkat 40% disebabkan oleh tambahan modal dari dana penawaran umum Perseroan,” jelasnya.

Manajemen menegaskan bahwa perubahan lebih dari 20% pada pos aset dan kewajiban ini merupakan dampak dari kegiatan pendanaan dan investasi yang dilakukan sesuai dengan strategi pertumbuhan jangka panjang Perseroan.

Satria menambahkan, peningkatan tersebut justru akan memperkuat struktur permodalan dan menopang kinerja keuangan perusahaan di tahun berjalan.

“Manajemen berpendapat bahwa perubahan ini akan mendukung kinerja keuangan Perseroan di tahun berjalan serta memperkuat struktur modal untuk mendukung pengembangan usaha,” ujarnya.

Perlu diketahui DKHH berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp6,3 miliar hingga kuartal II 2025, tumbuh 5,7% year on year (yoy). Jika dibandingkan dengan laba bersih 2024, pertumbuhannya mencapai 123%.

Pertumbuhan laba bersih ini ditopang kenaikan pendapatan perseroan yang mencapai 13,9% yoy. Hingga akhir Juni 2025, pendapatan DKHH tercatat sebesar Rp85,9 miliar. Angka ini sudah lebih dari separuh target yang dibidik, yakni sebesar Rp165 miliar.

Pada perdagangan hari ini Selasa (14/10) saham DKHH turun 2,2 persen ke level Rp87. DKHH dalam sepekan turun 11,2 persen dari level Rp98.

DKHH dalam sebulan turun 19,4 persen dari harga Rp108 pada 15 September 2025. Dalam enam bulan DKHH turun 51,2 persen dari Rp178 pada 14 April 2025. Secara tahunan (YTD) DKHH turun 51,2 persen dari harga Rp178 pada 2 Januari 2025.

PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), perusahaan penyedia layanan rumah sakit tipe C, resmi mencatatkan sahamnya (IPO) pada 7 Mei 2025 sebagai emiten ke 13 yang tercatat di Bursa EFek Indonesia (BEI) tahun 2025.

Dalam aksi korporasi ini, DKHH melepas 530 juta saham baru atau 20,78% dari modal disetor penuh dengan harga penawaran Rp132 per saham. Dana dari IPO ini berhasil menghimpun sebesar Rp69,96 miliar.

PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) atau DKH Hospital Groups merupakan rumah sakit milik keluarga Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden RI periode 1983-1988. DKH Hospital Groups mendirikan rumah sakit pertama tahun 2014 bernama RS Kartika Cibadak yang saat ini sudah beralih nama menjadi RS DKH Cibadak yang merupakan rumah sakit tipe C.