Asing Keluar Rp5,4 Triliun, Jual 8 Saham Ini Ditengah IHSG Naik 0,81 Persen di Sesi I
![Asing Keluar Rp5,4 Triliun, Jual 8 Saham Ini Ditengah IHSG Naik 0,81 Persen di Sesi I](https://www.emitennews.com/images/news/image_1646804430.jpeg?25119ab)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I siang hari ini Rabu (9/3) menguat 0,81% atau 55,498 point ke level 6.869,681, Sementara Investor asing mencatat jual bersih alias net sell Rp5,44 triliun di seluruh pasar.
Total transaksi di bursa hingga siang hari ini mencapa Rp15,9 triliun dari 14,7 miliar saham yang diperdagangkan. Investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp3,2 triliun dan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp8,6 triliun. Sehingga investor asing mencatakan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp5,44 triliun diseluruh pasar.
Sebanyak 299 saham menguat, 228 saham melemah, dan sisanya stagnan. Sedangkan saham - saham yang nilainya terbesar dijual asing adalah Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 87,6 miliar, Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp 61,9 miliar, Indofood CBP (ICBP) senilai Rp24,4 miliar, Matahari Departement Store (LPPF) senilai Rp18,1 miliar, Delta Dunia Makmur (DOID) senilai Rp19,9 miliar, Semen Indonesia (SMGR) senilai Rp16,2 miliar, Bintang Oto Global Tbk (BOGA) senilai Rp12,3 miliar dan Berkah Beton Sadaya (BEBS) senilai Rp9,95 miliar
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya BYAN sebesar Rp1.375 menjadi Rp44.875 per lembar dan IBST sebesar Rp1.175 menjadi Rp7.900 per lembar serta UNTR sebesar Rp675 menjadi Rp26.375 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya DSSA sebesar Rp3.275 menjadi Rp48.800 per lembar dan HRUM sebesar Rp875 menjadi Rp11.925 per lembar serta UNIC sebesar Rp600 menjadi Rp11.350 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya RICY sebanyak 39.988 kali senilai Rp4,18 miliar kemudian ANTM sebanyak 29.398 kali senilai Rp710,5 miliar dan SMMT sebanyak 25.779 kali senilai Rp128,1 miliar .
Related News
![Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 (hingga 14 Januari 2025) melemah sebesar 1,00% (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024. Rupiah Melemah 1 Persen Hingga 14 Januari](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737250237.jpg?25119ab)
Rupiah Melemah 1 Persen Hingga 14 Januari
![Pemerintah menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, dengan mengedepankan pembiayaan domestik untuk mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan asing. Bahlil: Hilirisasi Kedepankan Pembiayaan Domestik](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737125666.jpg?25119ab)
Bahlil: Hilirisasi Kedepankan Pembiayaan Domestik
![Pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2024 sedikit di bawah prakiraan dipengaruhi oleh lebih rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi Permintaan Domestik Turun, Pertumbuhan Ekonomi Q4 di Bawah Ekspektasi](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737125161.jpeg?25119ab)
Permintaan Domestik Turun, Pertumbuhan Ekonomi Q4 di Bawah Ekspektasi
![tingginya ketidakpastian pasar keuangan global menurunkan aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik dengan SBN dan SRBI masing-masing hanya mencatat inflows 19 juta dolar AS dan 288 juta dolar AS pada awal tahun 2025 (hingga 13 Januari 2025). Aliran Masuk Modal Asing Lewat SBN dan SRBI Awal 2025 Masih Seret](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737123905.jpg?25119ab)
Aliran Masuk Modal Asing Lewat SBN dan SRBI Awal 2025 Masih Seret
![Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan IV 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi (indeks >50%). Hal ini tecermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) triwulan IV 2024 yang sebesar 51,58%. Kinerja Industri Pengolahan Triwulan IV 2024 Terjaga di Fase Ekspansi](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737123464.jpg?25119ab)
Kinerja Industri Pengolahan Triwulan IV 2024 Terjaga di Fase Ekspansi
![Pada September 2024, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio adalah sebesar 0,381. Ketimpangan Meningkat; Gini Ratio September di Angka 0,381](https://www.emitennews.com/images/news/image_1737122836.jpg?25119ab)
Ketimpangan Meningkat; Gini Ratio September di Angka 0,381