EmitenNews.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terus tancap gas memperkuat eksplorasi tambang tembaga dan emas melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Dalam keterangannya pada Kamis (10/7), Corporate Secretary AMMN, Vemmy Febrianti, mengungkapkan bahwa sepanjang kuartal II/2025 (April–Juni), AMMN telah menggelontorkan dana sebesar USD 2,85 juta untuk kegiatan eksplorasi.

Dana tersebut digunakan untuk menggarap tiga wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) selain Blok Batu Hijau, yakni Blok Elang, Rinti, dan Lampui.

Blok Elang menjadi fokus utama dengan nilai eksplorasi mencapai USD 2,2 juta. Di lokasi ini, AMMN melakukan pengeboran inti menggunakan tiga unit rig, survei Induced Polarization (IP), dan pemetaan geologi di tiga area strategis: Proyek Cu-Au Elang, Gerbang Timur, dan Sebu Timur.

Selama periode tersebut, tujuh lubang bor telah diselesaikan dengan total kedalaman 3.500,7 meter. Kegiatan ini mencakup pengeboran infill di Elang dan eksplorasi baru di Gerbang Timur.

Sebanyak 1.479 sampel inti juga telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut. Survei IP di Blok Elang mencakup 11 lintasan sejauh 19,7 kilometer, sementara 135 sampel batuan dan tanah dikumpulkan dari Sebu Timur untuk analisis geokimia.

Di Blok Rinti, AMNT tengah mempersiapkan survei IP senilai USD 37.700 guna mengidentifikasi potensi sistem porfiri tembaga emas di bawah lapisan lithocap. Hingga akhir kuartal, persiapan jalur sudah mencakup 65% dari target, dengan 8 lintasan sepanjang 11,35 km.

Aktivitas utama kuartal selanjutnya akan fokus pada akuisisi data IP dan pengeboran eksplorasi awal menggunakan satu rig.

Sementara itu, di Blok Lampui, AMMN mengalokasikan dana sekitar USD 605.000 untuk mendukung pengeboran eksplorasi dan lanjutan survei IP. Dua lubang bor telah dituntaskan dengan total kedalaman 1.048,2 meter, disertai pengumpulan 405 sampel inti.

Survei IP sejauh 5,4 km juga dilakukan untuk menindaklanjuti temuan anomali sebelumnya.
Langkah agresif ini menunjukkan komitmen AMMN dalam memperluas potensi cadangan mineral di kawasan timur Indonesia, sekaligus memperkuat posisi strategis perusahaan di industri pertambangan global.