EmitenNews.com -Emiten tambang batubara PT Atlas Resources Tbk (ARII) harus rela menanggung rugi bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD1,27 juta per 30 September 2023.

 

Sementara pada periode sama tahun 2022, perseroan masih membukukan laba bersih USD27,02 juta.

 

Merujuk data laporan keuangan ARII yang di kutip, Selasa (21/11/2023), pendapatan usaha perseroan naik menjadi USD198,26 juta dibandingkan sebelumnya USD163,21 juta.

 

Namun, pada periode ini ARII mencatatkan beban pokok pendapatan naik signifikan jadi USD184,20 juta dari sebelumnya hanya USD12,79 juta.

 

Sehingga laba kotor malah terkoreksi jadi USD14,05 juta dari periode 30 September 2022 yang terkumpul USD42,41 juta.

 

Beban usaha naik jadi USD12,41 juta dari USD4,91 juta. Beban keuangan USD2,11 juta turun dari USD2,74 juta. Sehingga laba sebelum pajak hanya tersisa USD52 ribu jauh dari sebelumnya senilai USD34,49 juta.

 

Dengan catatan tersebut, maka rugi per saham dasar ARI tercatat USD0,00037 per lembar dari sebelumnya masih laba USD0,000901 per lembar saham.

 

Pada sisi neraca, total aset ARII naik jadi USD476,37 juta dari periode 31 Desember 2022 USD448,72 juta. Hal ini karena jumlah utang atau liabilitas naik jadi USD406,01 juta dari USD378,49 juta dan ekuitas naik jadi USD70,36 juta dari USD70,23 juta.