EmitenNews.com -Perusahaan tambang batubara PT Atlas Resources Tbk (ARII) pada kuartal I-2023 telah menjalin Kerjasama Operasional pertambangan dengan 5 KSO dan akan bertambah kembali seiring dengan rencana pembukaan lahan baru pertambangan.

 

Strategi marketing ke depan adalah fokus pada perluasan pasar ekspor meliputi Cina, India. Korea Selatan di Mutara Hub (Sumsel) maupun mitra end user domestic (selain PLN) dengan karakter batubara yang “Environmentally Friendly”, kata Manajemen ARII dalam paparan kinerjanya, Jumat (30/6/2023).

 

Perseroan juga tetap berkomitmen untuk mendukung pemenuhan batubara domestik baik PLN dan Non PLN untuk mendukung pemenuhan DMO. Salah satu cara yang ditempuh oleh perseroan dalam mendukung peningkatan kinerjanya adalah untuk meningkatkan kualitas jalan angkut batubara dari tambang ke pelabuhan angkut, maka PT Musi Mitra Jaya membangun 4 infrastruktur mess agar dapat mengontrol kualitas jalan angkut pada setiap -+ 25km, dan sampai dengan Triwulan I 2023 pencapaian terkirimnya batubara sampai di pelabuhan telah mencapai 1,352 juta MT. 

 

“Demi mengimbangi masifnya kapasitas batubara yang sampai di pelabuhan, maka PT Sriwijaya Bara Logistic telah menambah BLC (Barge Loading Conveyor) untuk mempercepat waktu layanan pemuatan batubara ke atas tongkang dengan kapasitas 810 ribu MT per bulan dan hingga Triwulan I 2023 telah melakukan layanan pemuatan batubara sebesar 1,436 juta MT,” ujar Presiden Direktur ARII, Andre Abdi.

 

ARII juga akan terus meningkatkan kualitas Hauling Road dengan menggunakan teknologi geocell dan geotextile untuk meningkatkan kapasitas pengiriman Batubara dari lokasi tambang ke Pelabuhan. Selain itu juga menggunakan Fly Ash & Bottom Ash dari sisa pembakaran PLTU DSSP Sumsel 5 yang mampu menekan biaya hingga 50% dibanding menggunakan batu split. 

 

Target volume Fly Ash & Bottom Ash yang akan diaplikasikan di Tahun 2023 sebesar 100.000 Ton (KM 60 - KM 130). Target tersebut akan didukung optimalisasi penggunaan BLC 2 yang telah aktif beroperasi di Q1 2023 dengan existing BLC 1 dan 2 MBL sehingga ditargetkan dapat mencapai ± 4 juta ton penjualan. 

 

Harga diperkirakan naik secara bertahap sampai Q4 2023 memasuki musim dingin di level rata-rata USD 70-80/ton (ICI4) dan permintaan naik sebesar 30% p.a untuk 3 tahun kedepan. 4. Meningkatkan pasar ekspor Asia (Global) menjadi 3.28 juta ton dan pasar domestik (non PLN + PLN) menjadi 1.09 juta ton. “Terakhir, strategi Atlas Resources adalah terus melakukan efisiensi biaya di semua aspek operasional,” pungkas Andre.

 

Adapun untuk target pendapatan dan laba, Joko Kus Sulistyoko Direktur ARII menyebut tergantung dari tren harga batubara.

 

Namun produksi diharapkan bisa mencapai 4 juta MT. Guna mendukung tercapainya target itu perseroan saat ini telah mengalokasikan capex sebesar Rp70-Rp100 miliar.