EmitenNews.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mendapat kepercayaan mengerjakan proyek Sekolah Rakyat (SR) di Sulawesi Selatan (Sulsel). Nilainya Rp1,23 triliun. Per Oktober 2025, perseroan membukukan nilai kontrak baru senilai Rp5,6 triliun, terus meningkat dibandingkan senilai Rp1,4 triliun per Juni 2025.

Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (18/11/2025), Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko menyampaikan pembangunan ini menjadi wujud nyata dukungan Perseroan terhadap program pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Pembangunan Sekolah Rakyat menjadi bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini pun menjadi salah satu cara pemerintah menyiapkan SDM untuk mendorong visi Indonesia Emas 2045.

Proyek pembangunan sekolah rakyat yang akan dikerjakan BUMN Karya itu, rencananya terdapat pada lima kabupaten di Sulawesi Selatan, mencakup Wajo, Sidrap, Tana Toraja, Soppeng, dan Barru. Targetnya, seluruh bangunan sekolah dapat rampung pada pertengahan tahun depan.

Perseroan akan mengerjakan bangunan sekolah dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Perusahaan pelat merah ini juga akan membangun asrama siswa, asrama guru, kantin, sarana olahraga, sarana ibadah, dan gedung serbaguna.

Waskita Karya membukukan nilai kontrak baru senilai Rp5,6 triliun

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru senilai Rp5,6 triliun per Oktober 2025. Terjadi peningkatan dibandingkan per Juni 2025 senilai Rp1,4 triliun.

Dalam keterangannya Selasa (4/11/2025), Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan raihan kontrak baru perseroan didominasi oleh proyek Sumber Daya Air (SDA). Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang fokus meningkatkan swasembada pangan serta ketahanan energi dan air.

Belum lama ini, perseroan dipercaya mengerjakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp484,3 miliar. “Sebelumnya, kami dipercaya mengerjakan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai Rp318,54 miliar," ujar Ermy dalam Public Expose di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Perseroan memastikan terus berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden, program prioritas pemerintah, serta Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Hal itu dilakoni melalui pembangunan sarana dan prasarana, pedesaan dan perkotaan, hunian yang berkualitas, serta Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami juga membangun rumah sakit lengkap berkualitas, meningkatkan produktivitas lahan pertanian, membangun dan merevitalisasi sekolah, sekaligus mengerjakan infrastruktur desa dan kelurahan,” ujar Ermy .

Dalam 10 tahun terakhir, WSKT merampungkan ratusan proyek dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Antara lain, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa timur, serta Jembatan Ogan di Sumatera Selatan.

Terkait proyek infrastruktur air, perseroan telah mengerjakan sebanyak 28 bendungan dan 22 irigasi selama periode 2015-2025. Misalnya, Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, lalu Irigasi Rentang di Jawa Barat.

Saat ini, terdapat sembilan proyek bendungan yang tengah dibangun perseroan, di antaranya Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh.

Total irigasi yang sedang dikerjakan sebanyak 13 proyek, di antaranya Irigasi Belitang Lempuing di Sumsel, Daerah Irigasi (DI) Cibaliung di Jawa Barat, serta Irigasi Wanam di Papua Selatan.

Di luar itu, perseroan mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di Tanah Air secara masif. Dukungan itu terlihat dari 20 fasilitas rumah sakit yang dikerjakan Perseroan dalam lima tahun terakhir.

Rumah sakit itu, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa di Tangerang, Ruang Rawat Isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Ruang Perawatan Covid Kiara Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusumo di Jakarta.