EmitenNews.com - Bank IBK Indonesia (AGRS) bersiap menerbitkan right issue 11,7 miliar lembar. Itu setelah perseroan mengantongi restu dari pemodal melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pengeluaran saham anyar tersebut dipersenjatai dengan nilai nominal Rp100 per lembar.

Penambahan modal itu, diharap dapat memperkuat struktur permodalan sehingga dapat menambahkan kemampuan meningkatkan kegiatan usaha, kinerja, dan daya saing bisnis dalam dunia perbankan. Selain itu, aksi korporasi tersebut diharap meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham.

Saat bersamaan, perseroan juga mengadakan acara investor relations dengan mengundang investor, dan analis untuk memberi informasi kinerja sepanjang 2023 dengan mencatat performa impresif.

"Selaras dengan perekonomian Indonesia terus mengalami pemulihan, perseroan sukses mencatat performa positif. Tercermin dari pertumbuhan aset mengalami kemajuan pesat menjadi Rp19,4 triliun atau tumbuh tiga kali lipat sejak perseroan kali pertama berdiri pada 2019," tutur Direktur Bank IBK Indonesia Lee Dae Sung, di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Lebih lanjut di tengah tantangan makro ekonomi, perseroan mampu meningkatkan penyaluran kredit 16,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp9,4 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp8,1 triliun. Pertumbuhan kredit itu, juga tetap didukung rasio non performing loan (NPL) gross sangat terjaga di angka 1,48 persen, dan NPL nett 0,95 persen.

"Sisi liabilitas, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 6,13 persen menjadi Rp8,9 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp8,4 triliun. Sejumlah kinerja tersebut berhasil mengangkat laba bersih tumbuh menjadi Rp187 miliar alias naik 80 persen dibanding tahun sebelumnya Rp103 miliar," ungkap Lee Dae Sung.

Selain menyetujui right issue, para pengempu kepentingan juga merestui perubahan susunan pengurus perseroan, yaitu menyetujui pengunduran diri Cha Jae Young dari posisi direktur utama, dan mengangkat Oh In Taek sebagai direktur utama.

Adapun, dengan perubahan susunan direksi Bank IBK Indonesia menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama: Oh In Taek

Direktur: Lee Dae Sung

Direktur: Edwin Rudianto

Direktur: Maria Cortilia Vera Afianti

Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori

Adapun proses penilaian kemampuan dan kepatutan Oh In Taek telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2023, sementara itu untuk susunan dewan komisaris perseroan tidak mengalami perubahan :

Komisaris Utama Independen: Taufik Hakim

Komisaris: Kang HO Chang

Komisaris/Komisaris Independen: Damal Bayu Utama