EmitenNews.com - Pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini diprediksi bakal lebih baik dibandingkan dengan kuartal III-2021. Bahkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperkirakan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,04% di kuartal IV-2021. Asal tahu saja, proyeksi itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 yang hanya 3,51% yoy.


Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengatakan, berbagai indikator leading seperti Consumer Confidence Index (CCI), Mandiri Spending Index (MSI) dan Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia telah menunjukkan rebound di kuartal empat.


Lihat saja, pertumbuhan kredit juga telah kembali positif dan tercatat sebesar 1,2% yoy pada Agustus dan naik lagi menjadi 2,2% yoy pada September 2021. “Ini membuat kami optimistis, kemungkinan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5%,” jelas Dian kepada media.


Proyeksi pertumbuhan optimis tersebut dilihat dari mulai awal kuartal IV-2021, berbagai indikator ekonomi di dalam negeri menunjukkan perbaikan.


Dian menambahkan, Mandiri Spending Index (MSI) terus mengalami kenaikan bahkan lebih tinggi dari tahun lalu atau mendekati puncak belanja Lebaran tahun 2021. Di mana, per November MSI untuk frekuensi belanja mencapai level 138,2. Angka ini di atas puncak belanja pada saat Lebaran tahun 2021 yang berada pada posisi 137,5.


Selain itu, indeks manufaktur selama tiga bulan berturut-turut, juga telah menunjukkan kondisi yang ekspansif. Dengan kasus yang terkendali serta peningkatan laju vaksinasi harapannya kondisi ini bisa mengurangi dampak negatif apabila nantinya terdampak adanya varian baru omicron.


Apabila kondisi dapat terjaga, maka Bank Mandiri pun menebak, pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh level 5,17% atau kembali ke level pra pandemi.


“Semoga tidak ada terdampak varian baru karena akan berdampak pada sektor kegiatan masyarakat, sehingga kalau ini bisa tetap dijaga kondusif, tahun 2022 pemulihan ekonomi kemungkinan sekitar 5%” pungkas Dian.