EmitenNews.com - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), atau BNC optimistis, kendati banyak yang meramalkan dunia akan dilanda berbagai krisis, dan memasuki tahun-tahun politik. Hingga kuartal III tahun 2022, Bank Neo mencatatkan pertumbuhan positif. Pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year September 2022 tumbuh signifikan. Yakni 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun jika dibandingkan posisi September 2021 sebesar Rp241,8 miliar. 


“Kami akan tetap optimistis karena konsumsi kita menjadi salah satu penunjang perekonomian dalam negeri,” kata CEO and President Director Neo Bank, Tjandra Gunawan kepada EmitenNews.com saat mengadakan media gathering di Jakarta, Rabu (16/11/2022). 


Tjandra Gunawan juga yakin tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi menjadi salah satu daya tahan ekonomi nasional. Bahkan ia menyatakan salah satu berkah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sejak Senin (2/3/2000), banyak nasabah Neo yang tadinya skala bisnis rumahan justru tumbuh pesat. 


Dalam kesempatan ini, Tjandra juga menyatakan justru di tahun politik, Pemilu 2024, itulah, Neo Bank akan dapat memperbaiki kinerjanya. “Tahun depan akan menjadi tahun yang full profitable.


Dalam waktu dekat, Neo Bank akan mengadakan public expose terkait dengan beberapa fitur baru untuk mempermudah nasabahnya. Fitur baru tersebut antara lain, akan menyediakan produk-produk yang bersifat lebih membantu masyarakat, meningkatkan produktivitasnya. Misalnya mempermudah pinjaman modal kerja hingga Rp150 juta. Apalagi sekarang pihaknya telah menjalin kerja sama dengan 25 perusahan fintech.


Itulah sebabnya Tjandra juga menyatakan perlunya berkolaborasi dan bersinergi untuk bersama menghadapi situasi tahun depan yang diramalkan akan terjadi krisis pangan maupun energi. “Salah satu prinsip bisnis kami, tidak menganggap pesaing. Semua adalah mitra bisnis. Karena kan pasti punya keunggulan berbeda-beda.”


Misalnya terkait dengan fasilitas ATM. Neo Bank tidak memungkinkan membangun jaringan ATM ke setiap pelosok wilayah Indonesia yang begitu luas. “Ngapain saya mesti membangun ATM sementara ada mitra yang sudah mempunyai ATM di mana-mana. Ibaratnya hampir di setiap jengkal tanah ada ATM dia.”


Begitu juga untuk mencapai nasabahnya yang tersebar ke berbagai wilayah yang belum terjangkau jaringan telco, Tjandra mengatakan, pihaknya bisa bekerja sama dengan perusahaan yang sudah mempunyai  jaringan bisnis hingga ke pelosok desa untuk mengambil cash. “Mereka punya jaringan, kami yang sediakan aplikasinya. Jadi ngapain kita mesti berantem. Marilah sama-sama kita membangun Indonesia menjadi digital country.”


Hingga kuartal III tahun 2022, Bank Neo Commerce mencatatkan pertumbuhan positif. Aplikasi Neo Bank milik BNC telah diunduh lebih dari 25 juta kali sejak diluncurkan Maret  2021. Jumlah nasabah BNC mencapai 20 juta dengan monthly active user (MAU) sebanyak 3 juta.


BNC juga secara konsisten mencatatkan laba sepanjang  kuartal III tahun 2022, terhitung Rp10,1 miliar pada akhir kuartal III, sedang rugi bersih per September 2022 tergerus menjadi Rp60,2 miliar.


Dari sisi fee based income BNC di kuartal III tahun 2022, naik sebesar 342,03% menjadi Rp254,13 miliar dibanding kuartal III tahun 2021 sebesar Rp57,49 miliar. Dari sisi penyaluran kredit, terjadi kenaikan signifikan menjadi Rp8,9 triliun, atau naik Rp3,84 triliun ( 131,77%) year on year (yoy) dari posisi kuartal III tahun 2021.


Dengan kenaikan total kredit ini, pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year September 2022 tumbuh signifikan. Yakni sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun jika dibandingkan posisi September tahun 2021 sebesar Rp241,8 miliar.


Pencapaian positif lainnya, aset BNC mencapai Rp15,9 triliun atau naik 98,75% secara year on year dibanding September 2021 sebesar Rp8,1 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) juga terjadi kenaikan 88,9% dibanding pencapaian September 2021 tercatat Rp12,6 triliun. (Be eN). ***