Bank Syariah Indonesia (BRIS) Tutup 2022, Catat Pembiayaan Emas Naik 29 Persen

Suasana pelayanan di Bank Syariah Indonesia. dok. Tribunnews.
EmitenNews.com - Ini perkembangan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), atau BSI. Emiten perbankan syariah itu mencatatkan outstanding pembiayaan bisnis Gadai Emas dan Cicil Emas mencapai Rp5,93 triliun atau tumbuh signifikan 29,4 persen secara tahunan (yoy) sepanjang tahun 2022. Gadai emas dinilai memiliki keunggulan, sehingga banyak diminati.
Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (14/1/2023), Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan nasabah memanfaatkan produk Gadai Emas untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Di antarana, seperti pembayaran uang masuk sekolah, biaya pengobatan, renovasi rumah, modal kerja jangka pendek, dan kebutuhan pribadi lainnya.
"Beberapa hal yang menjadi keunggulan Gadai Emas BSI adalah layanan mudah dan cepat, biaya pemeliharaan yang rendah, dan nilai taksiran emas yang tinggi," kata Anton sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Sedangkan Cicil Emas, nasabah memanfaatkannya sebagai salah satu investasi untuk memiliki emas dengan mencicil setiap bulan dan harga tetap, sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga.
"Manfaat produk ini sebagai sarana perencanaan keuangan keluarga antara lain untuk biaya pendidikan, biaya perjalanan ibadah, perencanaan pernikahan dan persiapan masa pensiun," jelas Anton.
BSI baru saja memberikan apresiasi kepada nasabah Gadai Emas dan Cicil Emas melalui Program Hujan Emas. Program tersebut diikuti sebanyak 453.122 nasabah dengan total poin yang dikumpulkan sebanyak 8.341.912 poin pada tahun 2022
"Alhamdulillah Program Hujan Emas BSI 2022 telah mengakselerasi bisnis Gadai Emas BSI dan Cicil Emas BSI selama periode yang dilaksanakan yaitu pada 1 Juli - 31 Desember 2022," kata Anton Sukarna. ***
Related News

Internet Rakyat Bikin Laba Bersih Surge (WIFI) Melesat 182 Persen

Segar Kumala (BUAH) Setujui Bagikan Dividen Rp21M

KB Bank (BBKP) Perkuat Infrastruktur Pengelolaan Sampah di Kota Kupang

Saham MTEL Dibidik, Bisa Tembus ke Sini!

Mitratel (MTEL) Cetak Laba Rp526M di Kuartal I-2025

Cipta Sarana Medika (DKHH) Patok IPO Rp132 per Saham