Terlebih, pada kuartal I 2022, beban pajak membengkak 264,2 persen menjadi Rp5,128 miliar, akibatnya, laba periode berjalan terpapas 18,1 persen menjadi Rp18,04 miliar.

 

Sementara itu, aset perseroan menyusut sedalam 6,05 persen menjadi Rp8,387 triliun dikarenakan pinjaman jangka pendek dipangkas 50,3 persen, yang tersisa Rp435,07 miliar.

 

Di samping itu, utang usaha ke pihak berelasi tercatat turun 18,5 persen, yang tersisa Rp893,55 miliar.

 

Patut dicermati, arus kas digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp428,34 miliar, atau berkurang 45,05 persen dibandingkan kuartal I 2021 yang menyentuh Rp779,16 miliar.