EmitenNews.com - PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) memberikan penjelasan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait proyek konsesi geothermal di Gunung Slamet dan struktur perubahan pengendali saham.

Tonny Agus Mulyantono Direktur Utama FUTR dalam penjelasan ke BEI Kamis (2/10) mengungkapkan bahwa proyek konsesi geothermal di Gunung Slamet, yang dikelola anak usaha PT Sejahtera Alam Energi (SAE), saat ini masih dalam tahap eksplorasi aktif dengan kegiatan geosurvey, pengeboran sumur eksplorasi awal, dan pembangunan infrastruktur utama. Nilai investasi awal proyek ini mencapai lebih dari USD 80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pengeboran tambahan dengan target awal 20 MW pada 2026. Untuk mendukung hal ini, calon pengendali baru FUTR, yakni PT Aurora Dana Nusantara (Ardhantara), tengah menjajaki kemitraan dengan investor global. FUTR sendiri akan diarahkan sebagai holding energi hijau yang memayungi proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT).

Dari sisi kepemilikan, Ardhantara resmi mengambil alih kendali FUTR setelah membeli 2,98 miliar saham atau 45% kepemilikan dari PT Digital Futurama Global (DFG) pada 9 September 2025. Transaksi tersebut dilakukan pada harga Rp11 per saham dengan nilai total mencapai Rp32,85 miliar.

" Dengan akuisisi ini, pemegang saham utama sekaligus ultimate beneficial owner (UBO) perseroan adalah Geremy Gandhi Mansukhani melalui PT Raka Energi Mandiri," jelasnya.

Adapun susunan pemegang saham FUTR pasca-transaksi terdiri dari PT Aurora Dana Nusantara (45%), Vincent Le Kok Hui (5,55%), dan masyarakat (49,45%). Sementara itu, rencana aksi korporasi selanjutnya mencakup pelaksanaan mandatory tender offer (MTO) yang saat ini masih dalam proses pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tonny menegaskan tidak ada informasi material lain yang belum diungkapkan ke publik. Perseroan berkomitmen penuh mendukung pengembangan bisnis energi hijau dan melanjutkan keterbukaan informasi kepada investor serta regulator.

Perlu diketahui saham FUTR kini dalam suspensi ketiga kalinya. Terakhir pada Jumat (26/9/2025) pada harga Rp500 lantaran terjadi lonjakan harga.

FUTR dalam sebulan terakhir terbang 106,1 persen dari harga Rp242 pada 2 September 2025.

Dalam enam bulan FUTR melesat 614,2 persen dari harga Rp70 pada 8 April 2025.

Secara tahunan (YTD) FUTR melejit 222,5 persen dari Rp155 pada 2 Januari 2025.

Sebagai informasi, PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), sebelumnya dikenal sebagai PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk, didirikan pada tahun 2021. Perusahaan ini merupakan perusahaan induk terdiversifikasi yang bergerak di bidang energi terbarukan, pencairan karbon, dan solusi industri yang ramah lingkungan.

FUTR mencatatkan sahamnya (IPO) di BEI pada 27 Februari 2023 dengan melepas sebanyak 1.278.000.000 Saham atau 20 modal disetor pada harga Rp100 per saham. Dana yang diraup dari IPO tersebut senilai Rp127.800.000.000.

Bertindak sebagai penjamin emisi PT. Indo Capital Sekuritas dan PT. KGI Sekuritas Indonesia.