BEI Telisik BLUE Terkait Kondisi Bisnis dan Lonjakan Harga Saham
Logo usaha BLUE.
EmitenNews.com - PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) memberikan penjelasan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait permintaan klarifikasi atas aktivitas usaha dan pergerakan harga saham perseroan.
Direktur Utama Herman Tansri, dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (25/10) menegaskan tengah menyelesaikan laporan keuangan per 30 September 2025 dan belum memiliki proyek atau sumber pendapatan baru yang signifikan.
Perseroan yang bergerak di bidang jasa penunjang percetakan itu mengakui menghadapi tantangan dari perkembangan era digital yang menggerus permintaan jasa cetak konvensional.
“Kami tengah mengupayakan diversifikasi ke arah printing consumable dan layanan terkait, namun proyek-proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan,” tulis Herman dalam surat jawaban ke BEI.
BLUE menyatakan hingga saat ini kegiatan usahanya masih berjalan seperti biasa. Adapun rencana strategis tahun 2025 akan difokuskan pada efisiensi operasional serta pengembangan peluang bisnis baru yang relevan dengan industri percetakan modern.
Perseroan menilai bahwa kinerja bisnis percetakan sangat bergantung pada kondisi makroekonomi nasional.
“Pertumbuhan ekonomi yang positif akan meningkatkan permintaan cetakan seperti kemasan, brosur, label, maupun media promosi. Sebaliknya, perlambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga akan menekan permintaan,” ujarnya.
Terkait pergerakan harga saham yang mengalami kenaikan, manajemen mengaku tidak mengetahui penyebab utamanya. Namun, perhatian investor meningkat setelah perseroan mengumumkan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024, meskipun laba bersih menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenaikan harga juga dipicu oleh aktivitas spekulatif investor yang melakukan perdagangan jangka pendek,” jelas dia.
BLUE menegaskan bahwa laporan keuangan kuartal III/2025 masih dalam proses penyelesaian dan belum disampaikan kepada pihak mana pun. Perseroan berkomitmen akan mengumumkannya melalui laman resmi Bursa Efek Indonesia sesuai ketentuan.
Perlu diketahui BLUE saat ini dalam suspensi sejak 20 Oktober 2025 pada harga Rp1.640 per lembar lantaran lonjakan harga sahamnya.
Saham BLUE dalam sebulan terakhir naik 98,7 persen dari harga Rp825 pada 25 September 2025. Dalam enam bulan terbang 400 persen dari harga Rp328 pada 25 April 2025. Secara tahunan (YTD) terbang 385 persen dari harga Rp338 pada 8 Januari 2025.
Related News
SSIA Restrukturisasi Kepemilikan Saham Anak Usaha
Emiten Haji Isam (PGUN) Cetak laba Meroket 449 Persen di Kuartal III
TGUK Rambah Bisnis Daging Beku dan Olahan Makanan
Jual Murah Saham IMPC, Harimas Raup Rp849,8 Miliar
Melorot 97 Persen, KKGI Kuartal III 2025 Catat Laba USD1,03 Juta
DMAS Raih Marketing Sales Rp626 M, Data Center DominanĀ





