Bencana Banjir & Longsor, Ini Kabar Terbaru 3 Proyek MEDC di Sumatera
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla milik Medco Energi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara
EmitenNews.com - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyampaikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia terkait dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Perseroan memastikan operasional migas dan panas buminya tetap berjalan normal.
Corporate Secretary Medco Energi, Siendy K Wisandana, menjelaskan bahwa seluruh fasilitas utama perusahaan berada dalam kondisi aman. Tidak ada gangguan yang bersifat material terhadap produksi maupun distribusi energi.
“Seluruh operasi kami, termasuk Blok A di Aceh Timur, PLTP Sarulla di Tapanuli Utara, dan proyek eksplorasi Bonjol di Sumatera Barat, tetap beroperasi sesuai rencana. Tidak ada penghentian produksi maupun gangguan operasional yang bersifat material,” ujar Siendy, dalam surat penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis, 11 Desember 2025.
Medco memiliki 85 persen working interest pada Blok A dan 19 persen kepemilikan saham di PLTP Sarulla, sedangkan proyek panas bumi Bonjol masih pada tahap eksplorasi dan belum menghasilkan pendapatan. Menurut Siendy, kendala lapangan yang muncul sifatnya hanya sementara. “Akses dan komunikasi di Aceh Timur sempat terhambat, tetapi sudah tertangani melalui koordinasi lapangan. Semua fasilitas tetap berjalan normal,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penyesuaian operasi sempat dilakukan secara terbatas demi keselamatan pekerja, terutama di wilayah yang terdampak banjir. Namun seluruhnya bersifat lokal dan tidak memengaruhi kelangsungan operasi perusahaan. “Karena tidak ada penghentian produksi, kami tidak memiliki kebutuhan normalisasi. Jika suatu saat diperlukan penyesuaian untuk alasan keselamatan, pemulihan akan dilakukan dengan cepat,” ucapnya.
Dari sisi pasokan dan logistik, perusahaan memastikan tidak ada perubahan strategi yang signifikan. Penyesuaian pasokan gas maupun ketenagalistrikan tetap berada dalam batas operasional yang wajar. Sementara dari aspek keuangan, Perseroan menilai belum ada potensi kerugian atau isu hukum yang bersifat material.
Medco Energi bersama Medco Foundation juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dukungan mencakup logistik darurat, kebutuhan dasar, perlengkapan kebersihan, serta layanan medis bagi masyarakat terdampak melalui koordinasi dengan BPBD, BPMA, SKK Migas, dan Kementerian ESDM.
Terkait mitigasi risiko, perusahaan memastikan memiliki program asuransi korporat untuk menanggung potensi kerugian operasional jika diperlukan. Hingga saat ini, tidak terdapat kerugian material yang perlu diklaim.
Menurut Siendy, fokus utama perusahaan tetap pada keselamatan pekerja dan keberlanjutan operasi. “Keselamatan seluruh karyawan menjadi prioritas kami. Tim tanggap darurat terus memantau situasi untuk memastikan operasi berjalan aman dan terkendali,” tuturnya.
Related News
Pembiayaan Digital, Kopra by Mandiri Fitur Kredit Agunan Deposito
Dirut Emiten Haji Isam (PGUN) Mengundurkan Diri
Raih Kontrak dari Singapura, SHIP Beli Tanker Gas Raksasa USD80,5 Juta
Dengan BRIsat, Layanan BRI Mampu Jangkau Pelosok dan Wilayah 3T
Investasi Langsung, Dua Direksi TPIA Rogoh Kocek Senilai Rp1,7 Miliar
Capitol Nusantara (CANI) Targetkan Pendapatan USD3,67 Juta di 2026





