EmitenNews.com—PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) yang lebih dikenal dengan Marein Reinsurance melaporkan sepanjang 9 bulan pertama Tahun ini atau pada 30 September 2022 mencatatkan Jumlah pendapatan underwriting senilai Rp1,27 triliun mengalami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat nilai Rp1,07 triliun. 


Namun sayangnya perseroan membukukan jumlah beban underwriting sepanjang 9 bulan ini senilai Rp1,75 triliun lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang tercatat Rp1,09 triliun. Sehingga dengan capaian tersebut hasil underwriting perseroan per 30 September 2022 tercatat minus Rp48,208 miliar membengkak dibandingkan sebelumnya yang tercatat minus Rp21,99 miliar.


Namun merujuk data laporan keuangan perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat 4 November 2022, tercatat bahwa perseroan membukukan hasil investasi senilai Rp119,5 miliar tumbuh dibandingkan hasil investasi perseroan di periode yang sama tahun 2021 yang tercatat senilai Rp113,72 miliar. 


Adapun pada periode ini perseroan membukukan beban usaha senilai Rp50,303 miliar menyusut dibandingkan yang sebelumnya senilai 64007 miliar sehingga laba usaha maskapai reasuransi Indonesia 


terkumpul Rp 20 koma 602 miliar turun dibandingkan periode yang sama sebelumnya di mana Maskapai Reasuransi mencatatkan laba usaha sebesar Rp27,66 miliar. 


Menariknya perseroan membukukan manfaat pajak penghasilan tangguhan yang tercatat senilai Rp14,5 miliar di mana posisi keuangan ini sebelumnya diisi dengan beban pajak tangguhan senilai Rp313,59 juta. Sehingga laba bersih maskapai reasuransi tercatat tumbuh menjadi Rp37,29 miliar dibandingkan sebelumnya yang tercatat senilai Rp29,90 miliar. 


Dari sisi liabilitas perseroan tercatat mengalami pertumbuhan menjadi Rp3,01 triliun dibandingkan periode 31 Desember 2021 yang tercatat Rp2,09 triliun. Adapun jumlah ekuitas maskapai reasuransi pada periode ini dicatatkan senilai Rp1,35 triliun menyusut dari sebelumnya Rp1,38 triliun.


Sehingga total aset perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp4,36 triliun dari periode akhir tahun 2021 yang terkumpul Rp3,98 triliun. 


Adapun posisi kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Maskapai Reasuransi per 30 September 2022 tercatat minus Rp24,40 miliar menyusut dibandingkan periode yang sama tahun 2021 Dimana posisi ini mencatatkan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi minus Rp82,08 miliar.