EmitenNews.com - Jawa Barat menjadi penyumbang terbanyak kasus infeksi virus Corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) hari ini. Per Kamis (3/3/2022), dari 37.259 kasus Covid-19 secara nasional, provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil itu, membukukan 7.645 orang. Disusul oleh DKI Jakarta sebanyak 4.669 kasus, kemudian Jawa Timur dengan total 4.135 penderita.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Rabu (2/3//2022) siang hingga Kamis pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan sebanyak 37.259 kasus baru Covid-19 itu, total kasus infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, per Kamis ini, menjadi 5.667.355 penderita.


Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus Corona di Tanah Air, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut dirilis, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Alhasil, pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Berikut ini data 15 provinsi yang menjadi penyumbang terbanyak kasus infeksi virus Corona di Tanah Air, per Kamis ini. Setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur, disusul Jawa Tengah: 3.244 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta: 2.541 kasus, dan Banten: 1.735 kasus.


Setelah itu, Sumatera Utara: 1.648 kasus, Kalimantan Timur: 1.629 kasus, Nusa Tenggara Timur: 1.065 kasus, Kalimantan Barat:942 kasus, Sulawesi Selatan: 843 kasus, dan Lampung: 750 kasus. Lalu, Riau: 725 kasus, Bangka Belitung: 635 kasus, dan Sulawesi Tengah: 533 kasus.


Dari perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Jika rajin memakai masker, setidaknya dari kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Karena itulah  mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi. ***