EmitenNews.com - BFI Finance (BFIN) akan mendorong pembiayaan sektor kendaraan roda dua berbasis energi listrik alias electric vehicle (EV) lebih masif. Mayoritas pembiayaan masih beragun kendaraan roda empat, dan roda dua sebesar 62,7 persen. Sementara sisanya mesin atau alat berat.

"Pembiayaan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik ini mulai diluncurkan pada semester II, dan bekerja sama dengan lima merek kendaraan roda dua listrik lokal di wilayah Jabodetabek," kata Direktur Keuangan BFIN, Sudjono, di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Akses permodalan menjadi bagian tidak terpisahkan bisnis BFI Finance. Tahun lalu, perseroan masih mengandalkan fasilitas perbankan. Jumlah itu, lebih besar dibanding instrumen permodalan lain, seperti sejumlah instrumen surat utang sepanjang 2023.

"Untuk pendanaan dari fasilitas pinjaman bank, komposisinya sebesar 62 persen dari keseluruhan funding sources," kata Corporate Communication Head BFIN, Dian Ariffahmi, Senin (26/2/2024).

BFI Finance memperoleh pendanaan dari pasar surat utang dalam bentuk obligasi rupiah. Selama 2023, sebanyak tiga obligasi baru diterbitkan yaitu Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III, IV, dan V Tahun 2023, dengan nilai perolehan seluruhnya mencapai Rp3,8 triliun.

Sudjono memaparkan pada tahun ini pihaknya fokus untuk memperluas jaringan berbasis digital. "Sehingga tidak ada pembukaan jaringan fisik kantor cabang di area baru," tegasnya.

Perseroan juga mengincar pengembangan produk keuangan baru serta optimalisasi produk yang sudah berjalan saat ini. Rangkaian strategi ini diharapkan mampu mendukung target pertumbuhan bisnis perusahaan, sekaligus mendukung pengembangan bisnis perusahaan berbasis teknologi secara end-to-end. (*)