EmitenNews.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menggelar penawaran awal atau bookbuilding harii ini 31 Mei hingga 16 Juni 2023 dalam rangka melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) memasang harga Rp1650 - Rp1775 per lembar.

 

Dalam prospektus yang diterbitkan Rabu (31/5) calon emiten tambang mineral milik keluarga Panigoro ini melepas sebanyak 7.287.520.000 saham baru atau setara 10 persen dari modal disetor pada nominal Rp125 per lembar. Sehingga yang bakal diraup dari IPO ini berkisar Rp12,024 triliun hingga Rp12,935 triliun.

 

Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Efek BNI Sekuritas, CLSA Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.

 

Perseroan mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen atau program MSOP sebanyak-banyaknya 602.336.000 saham biasa atas nama atau 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor pada harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian.

 

Dana hasil IPO sebanyak, 59,8 persen  untuk setoran modal kepada Amman Mineral Nusa Tenggara. Oleh anak usaha tersebut, setoran modal untuk modal  proyek pengembangan konsentrator di Sekongkang, Sumbawa Barat.  Selain itu, diperuntukan membangun pembangkit listrik tenaga gas di Benete, Sumbawa Barat.

 

Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar Rp3,048 triliun untuk melunasi utang kepada Amman Mineral Nusa Tenggara.

 

Sedangkan sisa dana IPO sebesar  Rp1,786 triliun untuk setoran modal melalui penyerapan saham baru Amman Mineral Industri. Oleh anak usaha itu, dana setoran modal tadi untuk membiayai proyek smelter di Maluk, Sumbawa Barat.

 

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2022, Amman mencatat penjualan bersih USD2,83 miliar dan membukukan laba bersih senilai USD1,093 miliar.