EmitenNews.com -PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) per 30 September 2023, kembali menelan rugi  periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp776,22 miliar. Sangat buruk jika dibandingkan dengan laba tahun lalu sebesar Rp3,62 triliun.

 

berdasarkan data laporan keuangan Bukalapak yang dikutip pada Jumat 27 Oktober 2023, dicatat bahwa pendapatan neto Bukalapak senilai Rp3,303 triliun atau mengalami pertumbuhan 28.94% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022 senilai 2,508 triliun.

 

Namun sayangnya beban pokok pendapatan naik menjadi Rp2,49 triliun dari sebelumnya hanya Rp1,81 triliun , beban penjualan dan pemasaran tercatat senilai Rp434,79 miliar atau turun dari sebelumnya Rp819,02 miliar.

 

Sedangkan beban umum dan administrasi tercatat senilai Rp1,02 triliun turun dibandingkan sebelumnya senilai Rp1,807 triliun.

 

Beban yang menjadi pemberat kinerja Bukalapak untuk periode 30 September 2023 adalah BUKA harus membukukan rugi nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi senilai Rp707,17 miliar. 

 

Adapun untuk pada periode yang sama Tahun 2022 pos ini membukukan laba nilai investasi senilai Rp5,53 triliun. Akibatnya laba usaha perseroan yang sebelumnya tercatat Rp3,503 triliun harus ambles menjadi rugi usaha senilai Rp1,29 triliun. 

 

walaupun pada post selanjutnya Bukalapak membukukan pendapatan keuangan senilai Rp569,01 miliar atau naik daripada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat senilai Rp340,604 miliar. 

 

Dari sisi neraca keuangan liabilitas jangka pendek Bukalapak saat ini tercatat senilai Rp752,607 miliar, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode 31 Desember 2022 yang tercatat senilai Rp808,805 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat senilai Rp89,1 miliar juga mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya senilai Rp99,06 miliar. 

 

Dengan begitu total liabilitas atau utang Bukalapak Mengalami penurunan menjadi Rp842,608 miliar dari sebelumnya senilai Rp907,902 miliar. Adapun total ekuitas yang dimiliki Bukalapak hingga saat ini senilai Rp25,80 triliun.