Bursa Asia Memburuk, IHSG Lanjutkan Tren Negatif

Seseorang berjalan melintas dengan latar layar menampilkan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal membentuk candle terakhir berupa bearish harami. Selain itu, indikator stochastic masih dalam keadaan dead cross. Itu mengartikan terdapat peluang besar untuk melanjutkan penurunan.
Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 30 September 2024, Reliance Sekuritas memproyeksi IHSG akan kembali melanjutkan penurunan. Di mana, sepanjang perdagangan, IHSG akan mengorbit support level 7.546, dan resistance level 7.810.
Sejumlah saham berpotensi memiliki potensi naik beberapa hari mendatang yaitu Bumi Resources (BUMI), Saratoga Investama (SRTG), Surya Citra Media (SCMA), dan Tjiwi Kimia (TKIM). Pagi ini, bursa Asia telah menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 melepuh 4,39 persen, dan indeks Kospi susut 0,29 persen.
Pasar Jepang dibuka melemah di tengah investor yang akan menanti arah kebijakan dari Perdana Menteri baru, Shigeru Ishiba, yang sebelumnya memiliki pandangan lebih kritis pada kebijakan longgar Bank Sentral Jepang.
Sementara itu, mayoritas indeks utama Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah. The Fed menaikkan proyeksi tingkat pengangguran ke level 4,4 persen akhir 2024, dan 2025. Atas hal ini, yield obligasi pemerintah AS naik menjadi 3,74 persen dari 3,65 persen.
Pada Jumat, 27 September 2024 lalu, IHSG minus 0,61 persen menjadi 7.696. Pelemahan IHSG dipimpin saham-saham sektor infrastruktur 0,71 persen, dan industrials 0,42 persen. Sementara itu, asing membukukan net sell Rp1,16 triliun dengan saham paling banyak dijual yaitu BMRI, BBRI, BBCA, AMMN, dan BREN.
Sentimen IHSG berupa rilis data gross domestic product (GDP) Amerika Serikat (AS) kuartal II-2024 tumbuh sesuai ekspektasi pasar sebesar 3,0 persen secara tahunan alias year on year (yoy). Itu tersaji di tengah lompatan rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp15.120 per USD. (*)
Related News

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800

Laju IHSG Mulai Tersendat, Jala Saham INCO, MIDI, dan ESSA