Bursa Asia Memerah, IHSG Kembali Loyo

Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan IHSG mengakhiri perdagangan Selasa, 26 November 2024 minus 0,93 persen menjadi 7.245. Koreksi IHSG dipimpin saham-saham energi 1,07 persen, dan finansial 0,93 persen. Asing membukukan net sell Rp830,32 miliar pasar reguler.
Saham paling banyak dilepas yaitu BBRI, ADRO, BBCA, TLKM, dan GOTO. Katalis negatif IHSG datang dari pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, dan rencana Donald Trump menaikkan tarif impor dari beberapa negara (Mexico dan Canada menjadi 25 persen, dan tambahan 10 persen tarif impor asal China).
Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bearish harami, dan indikator stochastic mengindikasikan akan dead cross meninggalkan area oversold. Itu artinya IHSG berpeluang besar melanjutkan penurunan. IHSG akan bergerak bervariatif dengan support level 7.175, dan resistance level 7.344.
Berdasar data dan fakta itu, Reliance Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham pilihan berikut. Yaitu, Indofood Sukses Makmur (INDF), Jasa Marga (JSMR), Telekomunikasi Indonesia alias Telkom (TLKM), dan Selamat Sempurna (SMSM). Pagi ini, bursa Asia mayoritas mixed. Indeks Nikkei 225 minus 0,26 persen, dan index Kospi menguat 0,04 persen.
Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa Amerika Serikat melemah. Rilis data ekonomi sama dengan konsensus pasar GDP kuartal III 2024 sebesar 2,8 persen, indeks harga PCE Oktober 2024 sebesar 2,3 persen, dan klaim pengangguran mingguan turun 213 ribu, diartikan pelaku pasar ekonomi AS dalam kondisi cukup sehat. So, The Fed ragu untuk memotong suku bunga acuan Desember mendatang. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit