Cadangan Batu Bara Melimpah, Entitas Duta Pertiwi (DPNS) Dapat Pendanaan Rp136 Miliar
EmitenNews.com - Entitas Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) mendapat dana segar senilai Rp136 miliar. Aliran dana melimpah itu, memenuhi kas anak usaha perseroan yaitu Intitirta Primasakti (ITPS). Dana investasi itu mengucur dari Sriwijaya Resources (SR) sebagai investor baru.
SR masuk dengan menyerap 136 juta saham Intitirta dengan nominal Rp1.000. Dengan penyertaan modal baru itu, SR kini menguasai 172 juta eksemplar bernominal Rp172 miliar. Porsi kepemilikan saham sebanyak itu, setara dengan 60 persen saham Intitirta.
Sebelumnya, per 27 November 2023, SR telah mengempit 36,8 juta saham Intitirta dengan nominal Rp36,8 miliar. Saham sebanyak itu, dibeli dari PT Ayrus Prima. Aksi tersebut untuk untuk mendongkrak corporate value guna menunjang Intitirta melakukan kegiatan usaha bidang pertambangan.
Perseroan berkeyakinan pemodal baru akan mendatangkan manfaat bagi Intitirta, dan pengaruh positif bagi perseroan. Antara lain Intitirta akan memperoleh pendanaan untuk membiayai kegiatan usaha bidang pertambangan. Menambah likuiditas Intitirta.
Diversifikasi sumber pendanaan Intitirta. Selanjutnya, perseroan dapat lebih fokus melaksanakan rencana, dan strategi bisnis usaha intinya. Itu penting agar dapat terus berekspansi dengan prospek ke depan yang lebih baik.
Intitirta bergerak bidang pertambangan berlokasi di Jambi. Berdasar sertifikat perhimpunan ahli pertambangan Indonesia (Perhapi) Nomor CP.089.02.2016 Tanggal 12 Februari 2016, Intitirta diperkirakan mempunyai kandungan volum cadangan batu bara 177,1 Juta ton sampai tahun penambangan 2034.
Saat ini, Intitirta belum beroperasi karena butuh pendanaan cukup besar untuk menambang. Selain itu, diperlukan jaringan pemasaran cukup kuat untuk memasarkan produk. SR akan bekerja sama dengan perseroan untuk menambang, dan memasarkan produk Intitirta. (*)
Related News
Tumbuh 39 Persen, Alam Sutera (ASRI) Maret 2024 Serok Laba Rp42 Miliar
Genjot Kredit, Buana Finance (BBLD) Ngutang Bank Jago Rp50 Miliar
Susut 38 Persen, Laba Mandala (MFIN) Maret 2024 Sisa Rp91 Miliar
Kapok Rugi! Laba Diagnos (DGNS) Maret 2024 Melejit 106 Persen
Dapat Restu, Adaro (ADRO) Bersiap Buyback Rp4 Triliun
Rugi Bengkak 1.465 Persen, Maret 2024 CENT Defisit Rp4,57 Triliun