EmitenNews.com -Hingga akhir 2023, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mampu menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 14.101 hingga total menjadi 160.124, naik 10% (yoy). Dari jumlah tersebut, sebanyak 104.993 adalah BTS 4G.

Sedangkan fiberisasi telah mencapai 61% dari total BTS di berbagai penjuru Indonesia. Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, sekaligus merupakan salah satu langkah persiapan jaringan 5G.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menegaskan, EXCL terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan sebagai penopang utama peningkatan pengalaman pelanggan. "Komitmen kami memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal ( capital expenditure/  capex ) sebesar Rp 7,16 triliun," ujar dia.

Sementara itu, tahun 2023 merupakan tahun yang monumental untuk ambisi convergence EXCL. Itu terlihat dari jumlah pelanggan fixed broadband dan penetrasi convergence yang masing-masing meningkat dua kali lipat.

XL Axiata (EXCL) melaporkan laba bersih per saham dasar dan dilusian melorot ke level Rp98 per lembar pada akhir tahun 2023, sedangkan di akhir tahun 2022 masih berada di level Rp105 per helai. Pasalnya, jumlah lembar saham bertambah 21,8 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi sebanyak 13.071.942.865 lembar pada akhir tahun 2023.  

Sedangkan laba bersih hanya tumbuh 14,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,284 triliun pada tahun 2023. Total pendapatan tumbuh 11 persen secara tahunan menjadi Rp 32,34 triliun sepanjang tahun 2023.

Pendapatan itu ditopang kenaikan trafik data sebesar 21 persen secara tahunan menjadi 9.638 Petabytes sehingga kontribusi layanan Data dan Digital menjadi sebesar 91 persen dari total pendapatan, bersama dengan basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 57,5 juta.

“Kami berhasil melalui tahun 2023 yang tidak mudah dengan kinerja yang sangat menggembirakan, dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai double digit,” papar dia dalam keterangan resmi, Senin (12/2/2024).

Ia melanjutkan, keberhasilan kinerja di sepanjang 2023 juga tidak terlepas dengan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi hingga 6 persen. “Penurunan beban penjualan dan pemasaran (sales & marketing), didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet. Hingga akhir tahun 2023, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga sebanyak 29 juta,” terang dia.

Lebih jauh dia memaparkan, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih tercatat sebesar Rp 9,14 triliun pada akhir tahun 2023. Sedangkan, rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84x.

Sebesar 57 persen dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43 persen dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating). Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69 persen, menjadi Rp 8,72 triliun.