Sedangkan EBITDA sepanjang 2021 sebesar Rp 2,9 triliun, naik 42,2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,0 miliar. Adapun laba bersih per saham pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 48,7%.

 

Komposisi pendapatan perseroan pada tahun 2021 ini terdiri atas 47% pendapatan berkelanjutan dan 53% development revenue. Hal ini menurut Minarto, sejalan dengan strategi perseroan untuk terus tumbuh melalui komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.

 

Recurring revenue perseroan tahun 2021 mencapai Rp 2,6 triliun naik 17,3%, dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2,3 triliun. Development revenue perseroan tahun 2021 juga meningkat signifikan sebesar 79,8% menjadi Rp 3,0 triliun, naik 79,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,6 triliun.

 

Berdasarkan pendapatan setiap segmen, kontribusi terbesar didapatkan dari ritel leasing dan condominium sales masing-masing 33,8% dan 32,6% disusul landed houses 17,9%, kemudian ritel dan serviced apartments 8,8%, office leasing 4,6%, dan office sales 2,3%.

 

Minarto menambahkan, adanya dukungan tingkat suku bunga yang rendah dan fasilitas intensif PPN berimbas terhadap lonjakan penjualan marketing perseroan tahun 2021 sebanyak 40% menjadi Rp 1,4 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,0 triliun.

 

"Nilai marketing sales tersebut melebihi target yang ditetapkan perseroan. Komposisi penjualan tahun 2021, yaitu landed houses 52% dan condominium serta office 48%," ujar Minarto.

 

Adapun belanja modal tahun 2021, perseroan merealisasikan untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, East Cost Mansion, Pakuwon Mall Phase 3 dan 4 dan Kota Kasablanka Phase 2 sebesar Rp 605 miliar.