Cegah Orang Punya Rumah Lebih dari Satu, Menteri Ara Rancang Aturannya

Ilustrasi sebuah kompleks perumahan. Dok. Tribunnews.
EmitenNews.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sedang merancang aturan untuk mencegah satu orang mempunyai lebih dari satu rumah, sehingga berpotensi jadi objek investasi. Rancangan aturan tersebut turut mengatur pemanfaatan aset-aset negara untuk perumahan rakyat.
“Kami sedang mempersiapkan, dan mendiskusikan masukan-masukan untuk rancangan buat Undang-Undang Perumahan,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Maruarar menyampaikan bahwa peraturan tersebut nantinya juga tidak akan menghambat niat baik dari pemerintah untuk rakyat.
“Seperti kata Presiden Prabowo Subianto, jangan sampai aturan itu menghambat kami berbuat baik bagi rakyat. Ya, seperti itu,” katanya.
Karena itu, Kementerian PKP perlu menyusun dengan kehati-hatian terkait RUU tersebut. Dari aspek keadilannya, kemudian juga tentu dari aspek kualitas huniannya. Memang, kami mesti menata luar biasa
BTN mendukung terwujudnya program rumah layak huni bagi masyarakat
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menjadi salah satu mitra yang mendukung terwujudnya program rumah layak huni bagi masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pembangunan rumah bagi masyarakat, Kementerian PKP dan BTN menandatangani nota kesepahaman (MoU) komitmen untuk mendukung program pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Jakarta, Rabu.
"BTN yang paling mengerti soal perumahan, tolong juga diberikan sedikit apa namanya pengetahuan, pemahaman tentang pembangunan lain. Jadi tolong itu dibantu, sehingga nanti know-how-nya, tekniknya, pembiayaannya bisa berjalan dengan lancar," ujar Menteri Ara.
BTN telah memiliki ekosistemnya sendiri, begitu juga dengan BP Tapera ataupun instansi lainnya. Oleh karena itu, Menteri Ara meminta proyek pembangunan 3 juta rumah dapat dikembangkan oleh masing-masing pihak agar tujuan akhir untuk menghadirkan hunian layak bagi masyarakat dapat terwujud.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyampaikan BTN telah menargetkan dapat membangun 100 ribu rumah pada akhir Juni, dan 220 ribu rumah di akhir Desember. Meski tidak mudah, BTN terus berupaya untuk memenuhi komitmen ini.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) kinerja penyaluran rumah subsidi saat ini menunjukkan performa positif sektor perumahan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Sejak dimulainya pemerintahan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024 hingga 16 Juni 2025, kami telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk 190.296 unit rumah subsidi melalui skema Tapera dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, dalam kurun waktu tahun berjalan, yaitu dari 1 Januari hingga 16 Juni 2025, realisasi mencapai 149.640 unit rumah.
Capaian ini menjadi indikator penting bahwa mekanisme pembiayaan publik yang dikelola BP Tapera berjalan secara sistematis, inklusif, dan tepat sasaran, serta berdampak langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah. ***
Related News

PTPP Masuk Daftar Bergengsi Fortune Southeast Asia 500

Dirut Sritex Ngaku Tidak Tahu Dana Kredit Bank Dikorupsi Saudaranya

Bantah Wilmar Group, Kejagung Pastikan Uang Rp11,8T Hasil Sitaan

Tidak Efektif Lagi, Presiden Bubarkan Satgas Saber Pungli Era Jokowi

Sidang Korupsi Importasi Gula, Nama Eks Mendag Enggartiasto Muncul

Temukan Kejanggalan, KPK Usut Kasus Korupsi Kuota Haji 2024