EmitenNews.com—Pada Semester I-2022, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan marketing sales (pra-penjualan) mencapai Rp3,99 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp3,6 triliun.

 

Mengutip materi Paparan Publik CTRA, perolehan nilai marketing sales selama enam bulan pertama di 2022 tersebut setara dengan 51 persen dari target di sepanjang tahun ini. Seperti diketahui, hari ini (27/7) CTRA diagendakan menggelar Public Expose di Jakarta.

 

Sebagian besar nilai pra-penjualan per Semester I-2022 berasal dari penjualan rumah dan kavling tanah yakni mencapai 78 persen. Pada tahun lalu, kontribusi penjualan rumah dan kavling tanah terhadap total pra-penjualan mencapai 82 persen.

 

Berdasarkan lokasi perolehan nilai marketing sales, sebesar 25 persen berasal dari Jakarta dan sekitarnya, Surabaya sebesar 20 persen, Sumatera (20 persen), Sulawesi (18 persen), kota lain di Pulau Jawa (13 persen) dan lainnya sebesar 3 persen.

 

Lebih lanjut manajemen CTRA menyampaikan, selama tiga bulan pertama tahun ini perseroan telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar Rp200 miliar. Adapun penggunaan capex CTRA dalam dua tahun terakhir, masing-masing mencapai Rp800 miliar per tahun.

 

Sebagian besar dana capex di Kuartal I-2022 tersebut atau sebesar 81 persen, digunakan untuk pembelian lahan untuk pengembangan proyek. CTRA mengaku, saat ini perseroan menerapkan manajemen permodalan secara prudent melalui land banking yang selektif dan menunda belanja modal yang sifatnya non-komitmen.

 

Manajemen CTRA memaparkan, strategi pertumbuhan pertumbuhan perseroan di masa mendatang adalah, mempertahankan jumlah kecukupan lahan (saat ini cukup untuk 15 tahun atau lebih) melalui replenishing di proyek-proyek existing maupun mencari lokasi baru yang strategis.

 

Selain itu, mempertahankan lokasi geografis yang luas (saat ini di 34 kota) untuk mendukung diversifikasi produk dan target pasar, serta meminimalisir risiko. Lalu, menggunakan brand Ciputra untuk melakukan kerjasama operasi dengan pemilik lahan.