Closing Bursa 2025: Investor Meledak 20,2 Juta, IHSG 24 Rekor ATH!
Potret pejabat SRO Pasar Modal Indonesia di paparan Konferensi Pers Penutupan Perdagangan 2025 pada Selasa (30/12/2025).
EmitenNews.com - Segenap otoritas pasar modal Indonesia memaparkan kinerjanya sepanjang 2025 yang melesat moncer melewati berbagai tekanan yang menimpa.
Hingga 29 Desember 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 22,1 persen secara year to date (ytd) ke level 8.604,26.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam gelaran paparan Konferensi Pers Penutupan Perdagangan 2025 pada Selasa (30/12/2025) mengungkapkan pasar saham Indonesia mencatat tonggak sejarah baru sepanjang 2025, ditopang oleh lonjakan kapitalisasi pasar, derasnya penghimpunan dana, serta lonjakan jumlah investor di Indonesia.
“All time high (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG) kita tercapai di 8 Desember dengan nilai 8.711. Market cap kita tembus 16.000 triliun. Setahun ini 24 kali all time high,” terang Iman.
Iman juga menyoroti lonjakan signifikan dari sisi penghimpunan dana. Ia menyebut total fund raising tahun ini menembus hampir Rp300 triliun.
“Sampai dengan hari ini jumlah pendanaan tercapai kita dari 956 emiten, di mana fundraise-nya yang biasanya rata-rata 200 triliun per tahun, tahun ini tembus hampir 300 triliun, tepatnya 278 triliun,” ujar Iman.
Meski jumlah IPO hanya mencapai 20-an emiten, Iman membeberkan bahwa kualitas penghimpunan dana justru meningkat.
“Walaupun secara IPO target kita tercapai hanya 20, tapi fundraise-nya meningkat menjadi 18 triliun dibandingkan tahun lalu, dengan target lighthouse yang hanya 5 tahun ini menjadi 6,” kata Iman.
Ia menambahkan, dari sisi permintaan, basis investor juga semakin kuat dengan lebih dari 900 ribu investor aktif trading bulanan dan di atas 250 ribu investor trading harian.
Menurut Iman, capaian tersebut bukan hanya hasil kerja regulator dan bursa, melainkan kontribusi seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia.
Related News
OJK Sebut 155 Kasus hingga Denda Pasar Modal 2025 Tembus Rp123,3M
Tergolong Tinggi, OJK Jatuhkan Sanksi Administratif Rp123,3 Miliar
Diterpa UMA, Saham HATM dan BABY Kompak Merah
Suspensi Usai, Tiga Saham FCA Ini Nasibnya Berbanding Terbalik
Empat Saham Terjangkit UMA Ini Kompak Menghijau!
Kabar Penghapusan Tagihan Pinjol, OJK: Hoax!





