EmitenNews.com - Elang Mahkota alias Emtek (EMTK) terus mengakumulasi saham Surya Citra Media (SCMA). Sang pengendali itu, diketahui memborong 2,1 miliar saham induk SCTV, dan Indosiar tersebut. Transaksi pembelian dituntaskan pada 11 & 14 November 2025. 

Transaksi pembelian dilakukan dengan kisaran harga Rp350-370 per lembar. Dengan skema harga itu, Emtek dipaksa merogoh dana segar senilai Rp755 miliar. Nah, mengenai rincian tersebut sang pengendali perseroan itu menjadi sebagai berikut.

Pembelian pertama pada 11 November 2025 dengan menyerok 1 miliar helai dengan harga Rp370 per saham senilai Rp370 miliar. Kemudian, pada 14 November 2025, Emtek kembali menjala 1,1 miliar helai pada harga Rp350 sejumlah Rp385 miliar. 

Nah, dengan penuntasan transaksi itu, koleksi saham Surya Citra dalam pangkuan Emtek makin tidak terkejar. Tepatnya, menjadi 52,06 miliar eksemplar alias setara 70,39 persen. Surplus 2,84 persen dari edisi sebelum transaksi dengan tabulasi 49,96 miliar eksemplar.

Kodeksi saham sebelum transaksi itu, setara dengan 67,55 persen. ”Transaksi dilakukan dengan tujuan utama untuk kepentingan investasi dengan menyandang status kepemilikan saham secara langsung,” tegas Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Elang Mahkota. 

Kalau koleksi saham Surya Citra dalam genggaman Emtek tidak bertambah, maka perseroan akan mendapat santunan dividen Rp468,61 miliar. Ya, Surya Cipta akan menyalurkan dividen interim Rp9 per saham dengan nilai total Rp571,2 miliar. Artinya, sisa dividen Rp112,49 miliar diperebutkan publik. 

Jadwal dividen Surya Citra dengan cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 18 November 2025. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 19 November 2025. Cum dividen pasar tunai pada 20 November 2025. Ex dividen pasar tunai pada 21 November 2025. 

Daftar pemegang saham berhak dividen alias recording date pada 20 November 2025 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 9 Desember 2025. Kebijakan dividen itu, berdasar data per 30 September 2025 dengan laba Rp591,57 miliar. Saldo laba Rp6,29 triliun. Dan, total ekuitas Rp7,95 triliun. (*)