EmitenNews.com - Samator Indo Gas (AGII), kedatangan investor strategis. Itu setelah Matrix Company Limited memborong saham minoritas dari pemegang saham eksisting senilai USD155 juta. Matrix, sebuah usaha investasi induk akan didanai funds (Funds CVC) dinasihati dan/atau dikelola CVC Capital Partners (CVC).  


Setelah transaksi itu, keluarga Harsono akan terus menjadi pemegang saham mayoritas via Samator, dan Aneka Mega Energi, dan mempertahankan pengendalian atas perseroan. CVC, manajer investasi alternatif global terkemuka dengan €137 miliar aset yang dikelola, dan rekam jejak investasi kuat di Indonesia setelah 7 investasi lainnya di Indonesia. 


Memanfaatkan jaringan, dan berpengalaman luas, CVC akan berbagi pengetahuan global dan praktik terbaik agar investasi membawa manfaat signifikan bagi perseroan. Samator Indo Gas diharap akan terus bertumbuh, dan memperkuat posisi sektor gas industri, dan medis Indonesia. Investasi itu, diharap memberi manfaat positif, karyawan, dan seluruh mitra perseroan di Indonesia. 


Rachmat Harsono, Direktur Utama Samator Indo Gas, mengatakan investasi Funds CVC bukti kualitas, dan kekuatan bisnis telah dikembangkan sepanjang beberapa dekade terakhir. Itu menunjukkan tingkat kepercayaan investor global terhadap prospek pertumbuhan menarik di Indonesia. ”Kami berharap bekerja sama dengan mitra baru terus mengembangkan, dan membawa Samator Indo Gas ke tingkat lebih tinggi,” harap Harsono. 


”Kami telah mengidentifikasi mitra terbaik untuk Samator Indo Gas. Rekam jejak CVC sektor gas industri secara global akan membawa manfaat signifikan, dan para stakeholder. Perseroan akan mendapat manfaat dari pengalaman industri dan sumber daya CVC mendalam untuk terus berkembang dalam negeri. Kami bersemangat memulai perjalanan ini dengan CVC,” tambah Imelda Harsono, Direktur Samator Indo Gas.


Andy Purwohardono, Partner and Head untuk CVC Indonesia, mengatakan, “ini investasi ke-8 kami di Indonesia sejak 2010. Kami percaya akan potensi ekonomi kuat negara ini. Kami tidak hanya melihat investasi sebagai peluang untuk mendukung bisnis sukses pada tahap selanjutnya dari perjalanan pertumbuhan, tetapi juga peluang untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia,” tegas Andy. 


Menyusul kemitraan baru itu, Samator menyiapkan sejumlah ekspansi dalam waktu dekat, termasuk pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan akan memulai konstruksi pada Maret 2023, dan perkiraan belanja modal (capex) sebesar Rp500-600 miliar akan dialokasikan untuk mendukung tahap pembangunan berlangsung hingga akhir 2024. 


Sebelumnya, Samator telah mengumumkan pelanggan pertama KITB, KCC Glass Corporation, akan membangun salah satu pabrik kaca terbesar Asia Tenggara. Selain itu, Samator tidak hanya melayani kebutuhan gas industri dan medis Jateng, tetapi juga akan mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant-tenant lain KITB, akan menjadi kawasan pendukung pengembangan industri mobil listrik Indonesia. 


Dalam 2-3 tahun ke depan, Samator menarget pendapatan tumbuh dua kali tingkat pertumbuhan PDB Nasional. Mematok margin laba bersih mencapai dua digit melalui optimalisasi operasional, dan inisiatif-inisiatif komersial strategis. Selain itu, manajemen akan terus mengkaji dan, jika dianggap sesuai, akan mengejar strategi pertumbuhan organik maupun anorganik. UBS bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif pada transaksi tersebut. (*)