EmitenNews.com—Margin laba PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) semakin tebal di 2023. Sebab, INTP mendapatkan kenaikan kontrak batu bara DMO sebesar 25%.

 

Kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) tersebut dampaknya akan terasa pada tahun ini.

 

Pada 2022, INTP telah mengerek harga jual semen kantong sekitar 20-25% dan juga menaikkan harga jual semen curah berkisar 5-10%.

 

Adapun tahun lalu INTP diuntungkan berbagai ekspansi yang dilakukan, antara lain ekspansi ke wilayah timur Indonesia.

 

Selain itu, INTP juga membuat perjanjian sewa dengan Semen Bosowa Maros (SBM) tahun lalu. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan terutama di Indonesia Timur.

 

Dari kerja sama ini, total produksi bulanan INTP akan meningkat sebesar 150 ribu ton dan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 2%.

 

Selain itu, performa emiten produsen Semen Tiga Roda ini juga bakal makin apik karena mendapatkan batu bara dengan harga domestik market obligation (DMO).

 

Manajemen INTP mengungkapkan kontrak batu bara DMO telah naik menjadi 25% di 2023 dari 15% di 2022. Dengan demikian, margin EBITDA diharapkan tetap di atas 20% setidaknya sampai semester I 2023.