Burhan tampak sangat antusias. Ia menyebutkan, 3000 hektare itu masih kecil, kalau bisa lebih banyak dan lebih besar lagi luasannya untuk diremajakan. “Dapat diusulkan mendapatkan program sarpras serta meminta Poetra Nusantara Institute untuk berkoordinasi juga dengan stakeholder yang lain sesuai dengan aturan."

 

BPDPKS sangat mendukung upaya berbagai pihak khususnya Poetra Nusantara Institute untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani/pekebun kelapa sawit mandiri. Asalkan mengikuti prosedur dan persyaratan yang ditentukan. 

 

Dalam kesempatan tersebut Willy juga mengundang pimpinan BPDPKS untuk ambil bagian dalam seminar yang akan dilaksanakan oleh Poetra Nusantara Institute, bulan depan, dengan tema Masa Depan Petani Sawit Mandiri di Indonesia. 

 

Seminar tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menghimpun masukan dan mendapatkan solusi dari stakeholder terkait untuk kepentingan para petani sawit mandiri yang ada di Indonesia.

 

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu diakhiri dengan penyerahan proposal dan kenang-kenangan dari Poetra Nusantara Institute kepada BPDPKS dan diterima oleh Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim. ***