Direktur Indofood Sukses Makmur (INDF) Selidiki Laporan Mi Instan Berbahaya di Taiwan

Direktur Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang. dok. FB.
EmitenNews.com - Temuan Departemen Kesehatan Taipei soal dua produk mi instan Malaysia, dan Indonesia mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik mendapat tanggapan dari pihak produsen. Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franciscus Welirang memastikan pihaknya akan terus menyelidiki temuan tersebut.
Kepada pers, seperti dikutip Rabu (26/4/2023), Franciscus Welirang mengatakan, pihaknya selalu mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh negara pengimpor sebelum mengirim produk. Hal ini sesuai dengan prinsip perusahaannya. Selain itu, pihaknya juga patuh akan persyaratan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Intinya, dalam merilis produknya Indofood senantiasa mengikuti prasyarat dan ketentuan BPOM, dan tentu saja juga standar Badan kesehatan negara pengimpor.
Seperti diketahui, dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei, Taiwan, ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik, seperti diumumkan pihak Departemen Kesehatan Taipei, pada Senin (24/4/2023).
Sesuai hasil pemeriksaan mi instan di Ibu Kota Taipei pada tahun 2023, pihak otoritas Taiwan mengatakan, telah menemukan sejumlah "Ah Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan sejumlah "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia. Kedua produk itu, dinilai sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Sedangkan, leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.
Focus Taiwan mencatat, berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taiwan mengungkap, etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia.
Sebagai tindak lanjut, pihak terkait sudah menarik dari peredaran,, semua produk mi instan yang dinilai bermasalah itu. Departemen Kesehatan di negara itu, tentu tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan produk makanan yang cukup populer tersebut di Taiwan. ***
Related News

Pasokan Gas Tersendat, Simak Penjelasan PGN (PGAS)

Kapok Boncos, Medio 2025 Laba MTFN Meroket 104,97 Persen

Usai Berdamai, Alim Markus Buang 644,45 Juta Saham BMAS

Bawah Pasar, Caraka Optima Lego 240,86 Juta Saham Prajogo (PTRO)

MA Kubur Kasasi Bank DKI, Begini Reaksi WSBP

Paruh Pertama 2025, Laba Lippo Group (LPGI) Melejit 252,8 Persen