Dolar AS Loyo, Rupiah Berpeluang Unjuk Gigi

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) Kamis (6/3) ini kembali melanjutkan tren penurunan, sehingga membuka peluang berlanjutnya penguatan rupiah.
EmitenNews.com - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) Kamis (6/3) ini kembali melanjutkan tren penurunan, sehingga membuka peluang berlanjutnya penguatan rupiah. Rupiah ditutup naik 0,81 persen (132 poin) menjadi Rp16.312 per dolar AS, Rabu kemarin.
"Indeks dolar AS turun tajam ke area 104. Penurunan disebabkan pasar khawatir efek kenaikan tarif ke perekonomian AS sendiri," ulas Analis pasar Uang, Ariston Tjendra dalam analisisnya.
Menurut Ariston kenaikan tarif yang diberlakukan pemerintah AS bisa menaikan harga barang konsumsi dan menurunkan daya beli masyarakat. Kondisi ini bisa menyebabkan perekonomian AS melambat.
Ekonomi yang melambat membuka peluang bagi bank sentral AS untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan. Sentimen inilah yang membuat dolar terus melemah beberapa hari terakhir.
"Hari ini, rupiah mungkin bisa melanjutkan penguatan ke arah Rp16.200. Adapun potensi resisten di Rp16.330 per dolar AS," pungkas Ariston.(*)
Related News

Pembatasan Pasokan Gas Bumi, Kado Buruk HUT RI Bagi Industri

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner

Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius

Wamenkeu: APBN 2026 Adalah Belanja untuk Masyarakat Indonesia