EmitenNews.com—PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menandatangani declaration of intent untuk bergabung menjadi anggota Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) sebagai salah satu bentuk konkret kepedulian perseroan terhadap isu good corporate governance (GCG).

 

Keikutsertaan perseroan bersama PT Moya Indonesia ini, menyusul PT Max Power Indonesia, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), PT Supra Internasional, dan PT Island Concepts  Indonesia Tbk (ICON) yang telah mendeklarasikan diri tahun lalu.

 

KAKI adalah koalisi bagi sektor swasta Indonesia untuk secara kolektif menciptakan, mengadopsi, dan menyebarkan anti-korupsi yang efektif. Ini melalui kebijakan kepatuhan dan pengambilan inisiatif untuk mengurangi korupsi dan mempromosikan ekosistem bisnis yang bersih di Indonesia. 

 

“Kami sangat concern terhadap tata kelola perusahaan (governance). Contohnya, kami menjadi wajib pajak patuh sejak 2006 sampai sekarang. Kami juga salah satu yang pertama ikut authorized economic operator (aeo) untuk bidang kepabean bea cukai. Kami juga banyak dapat bantuan dari IICD untuk mengembangkan proses governance di perusahaan,” ujar Chief Financial Officer Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi, Senin (6/2/2023).

 

Institute for Corporate Directorship (IICD) adalah asesor GCG di Indonesia yang menilai perusahaan Tbk di Indonesia atas implementasi GCG berdasarkan Asean Corporate Governance Standard (ACGS).

 

Menurut dia, penegasan sikap perseroan dalam mematuhi aturan berlaku dan menjalankan GCG secara tidak langsung bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis. Hal ini dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan konsumen perseroan di pasar global maupun investor yang mendukung emiten ini.

 

“Pembeli tentu melihat, perusahaan yang going concern baik adalah perusahaan yang secara governance baik. Banyak juga investor di pasar modal, senang berinvestasi di perusahaan yang memiliki skor ESG baik. Kami tidak bisa hanya bilang pokoknya perusahaan ini untung, tetapi tiba-tiba tutup,” tegas Ang.

 

Dari sisi kinerja, perseroan sangat mengutamakan kehati-hatian pada tahun yang menantang, SMSM pada tahun ini targetkan kenaikan penjualan 10% dan laba terjaga positif. Perseroan juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebanyak Rp150-200 miliar.

 

Ang Andri menjelaskan, meski dihadang oleh kondisi geopolitik, serta kekhawatiran peningkatan suku bunga global secara agresif. Perseroan tetap menilai bisnis pada 2023 dengan baik. Untuk diketahui, sekitar 70% penjualan dari perseroan merupakan pasar ekspor, maka hal tersebut tentu akan menjadi kendala bagi kinerja perseroan.