EmitenNews.com - Saratoga Investama Sedaya (SRTG) per 30 Juni 2023 meraup rugi bersih Rp12,21 triliun. Nyungsep 468 persen dari periode sama tahun sebelumnya surplus Rp3,31 triliun. Alhasil, rugi per saham dasar menukik tajam menjadi Rp904 dari episode sama tahun sebelum laba Rp245 per eksemplar. 


Performa buruk emiten besutan Sandi Uno itu menyusul kerugian bersih atas investasi pada saham, dan efek ekuitas lainnya terakumulasi Rp15 triliun, drop 655 persen dari edisi sama tahun lalu untung Rp2,7 triliun. Penghasilan dividen, bunga, dan investasi Rp1,60 triliun, melesat dari Rp1,38 triliun. Penghasilan lainnya Rp7,83 miliar, menanjak dari Rp1,53 miliar.


Beban usaha Rp110,53 miliar, bengkak dari Rp93,39 miliar. Beban lainnya Rp5 miliar, bengkak dari Rp3,79 miliar. Keuntungan bersih selisih kurs Rp31 miliar, berbalik dari tekor Rp31,59 miliar. Keuntungan bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp22 miliar, susut dari Rp16,64 miliar. Beban bunga Rp54,45 miliar, susut dari Rp115,42 miliar. 


Rugi sebelum pajak Rp13,52 triliun, bengkak 303 persen dari episode sama tahun sebelumnya surplus Rp3,85 triliun. Rugi periode berjalan Rp12,21 triliun, terjun bebas 467 persen dari edisi sama tahun lalu untung Rp3,32 triliun. Jumlah ekuitas Rp46,58 triliun, anjlok dari akhir 2022 senilai Rp59,81 triliun. Total liabilitas Rp2,05 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp3,95 triliun. Jumlah aset Rp48,6 triliun, susut dari akhir 2022 sebesar Rp63,77 triliun. (*)