EmitenNews.com - Pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, dengan terus mendorong konsumsi dan menjaga daya beli masyarakat. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mendukung adanya Hari Belanja Nasional (Harbolnas), dengan menyiapkan subsidi ongkos kirim dalam belanja online sampai setengah triliun rupiah.
“Untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional. Pemerintah akan mensubsidi ongkos kirim, dengan menyiapkan Rp500 miliar,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers secara virtual, Rabu (7/4/2021).
Anggaran setengah triliun rupiah untuk subsidi ongkos kirim belanja secara daring atau online H-10 dan H-15 Lebaran tahun 2021. Untuk itu, Airlangga menegaskan konsumsi menjelang Lebaran 2021 harus terus didorong. Karena itu, pemerintah meminta pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) ke karyawan tepat waktu, setelah tahun lalu sebagian terlambat dibayarkan.
Pasalnya, pemerintah sudah menggelontorkan berbagai stimulus untuk pengusaha di masa pandemi Covid-19. Airlangga berharap konsumsi masyarakat pada momen Lebaran 2021 meningkat. Dengan demikian, ekonomi kuartal II tahun 2021 bisa tumbuh positif. "Pembayaran THR estimasi dari anggaran yang masuk ke pasar Rp215 triliun."
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah juga akan melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras 10 kilogram dan percepatan penyaluran program keluarga harapan (PKH). Bantuan ini diberikan kepada 20 juta penerima manfaat. "Percepatan output dari PKH, sembako, dan bantuan langsung tunai (BLT), Penyaluran sembako dari Juni ke awal Mei 2021. Jadi ini dipercepat."
Beras bansos itu nantinya berasal dari Perum Bulog. Dengan demikian, Bulog bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp2 triliun dari program tersebut. Dana itu bisa membeli gabah rakyat 440 ribu ton. ***
Related News

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram