Ekonom Mandiri Sebut Akselerasi 2025 Perlu Kolaborasi Erat
Perekonomian Indonesia memasuki tahun 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, menilai perlambatan pada kuartal I 2025 mencerminkan fase normalisasi menuju pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang.
Strategi digitalisasi dan efisiensi operasional berhasil mendukung kinerja positif di tengah tantangan eksternal. Hasilnya, Bank Mandiri berhasil mencatat peningkatan pendapatan non-bunga sebesar 17,3% YoY menjadi Rp11,24 triliun, yang berasal dari pertumbuhan transaksi digital, layanan trade finance, treasury, serta pengelolaan dana.
Hal ini juga mendukung sisi pendanaan Bank Mandiri yang mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi tumbuh 11,2% YoY menjadi Rp 1.748 triliun, dengan dana murah (CASA) meningkat 8,89% YoY dan komposisi CASA secara bank only mencapai 77,1%.
Kualitas aset tetap terjaga, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) secara bank only di level 1,01% per Maret 2025. Hal ini berdampak pada penurunan biaya kredit (Cost of Credit/CoC) menjadi 0,71%, dari 0,99% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Related News
BEI Bekukan Yugen Sekuritas
Wall Street Drop, IHSG Tetap Melaju
Cenderung Koreksi, IHSG Menuju 8.350
IHSG Lanjut Menguat, Koleksi Saham CUAN, AADI, dan PANIĀ
IHSG Ditutup Naik Tipis, Tapi Banyak Saham yang Meroket
Presiden Resmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur Senilai Rp1,97 Triliun





