EmitenNews.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)  untuk tahun ini berniat membagikan dividen dengan bagi para pemegang saham. Mengingat kinerja positif perseroan di tahun ini. Namun proyeksi terkait besarannya belum dapat disebutkan mengingat tahun buku 2021 masih berjalan.


Direktur Keuangan dan SDM IPCC, Feri Irawan optimis kinerja perseroan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021 seiring dengan peningkatan layanan bongkar muat. Diharapkan tren perbaikan kinerja perseroan masih akan berlanjut di tahun 2022 mendatang. Dengan terus membaiknya kondisi keuangan, manajemen tak sungkan melepas sebagian penghasilan untuk membagi dividen selama disetujui oleh pemegang saham.


"Saya yakin tahun 2021 selama kita untung kita akan bagi dividen, namun kita akan ikuti pimpinan selama tidak salahi aturan dan hukum," kata Feri dalam keterangannya, Jumat (19/11).


Mengacu pada laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya, posisi kas dan setara kas IPCC hingga triwulan III 2021 sebesar Rp705,55 miliar. Jumlah ini meningkat 35,77 persen dari akhir tahun buku 2020 senilai Rp519,66 miliar.


Kemudian total perolehan pendapatan operasi IPCC di periode sembilan bulan tahun ini mencapai Rp347,77 miliar. Jumlah ini naik 39,54 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp249,23 miliar. Untuk laba tercatat sebesar Rp16,60 miliar atau naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi sebesar Rp32,73 miliar.


"Kita ini kan bagian dari BUMN , nggak mungkin kita nggak akan bagi, kalau kita bagi deviden ke investor artinya kita bagi jug kee negara, apalagi pak Erick (Menteri BUMN ) tegas mengatakan BUMN harus perkuat negara, jadi apa alasannya kita nggak bagi, kan uangnya ada," lanjut Feri.


Di saat yang sama Direktur Utama IPCC, Rio Theodore Natalianto Lasse, menambahkan bahwa pihaknya tak bisa menahan laba yang diperoleh perusahaan untuk kebutuhan ekspansi secara terus menerus. Dia juga berkomitmen selama disetujui oleh pemegang saham, dan kondisi keuangan terus membaik maka dividen akan diberikan. Sebab tahun lalu akibat terimbas pandemi, IPCC terpaksa tidak dapat membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.


"Jadi nggak enak kemarin (tahun lalu) kita nggak bagi dividen, tapi tahun ini kita ingin tersenyum, kita beberapa kali pertemuan, bahwa kita akan coba simulasikan untuk bisa bagi dividen," pungkas dia.


PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dirancang khusus untuk terminal komersial yang menyediakan layanan di terminal mobil. Layanan ini termasuk Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery. Untuk 100% ekspor dan impor serta layanan di dalam negeri. Didirikan sebagai entitas bisnis tersendiri pada tanggal 1 Desember 2012 dengan prosentase kepemilikan saham PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebesar 99% dan PT Multi Terminal Indonesia sebesar 1%.


Teranyar, Perseroan menjalin kerja sama dengan Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Belawan sebelumnya merupakan bagian dari Pelabuhan Indonesia 1 (Persero). Dengan telah bergabungnya antar Pelindo menjadi Pelabuhan Indonesia (Persero) maka perwujudan kerjasama yang saling membangun dan saling terintegrasi sama lain dapat dengan mudah dilakukan.


"Seiring berjalannya waktu dan telah terintegrasinya antar Pelindo maka Nota Kesepahaman tersebut diwujudkan dalam kerjasama pengoperasian Terminal Kendaraan di Pelabuhan Belawan dengan IPCC," ungkap Sofyan Gumelar Corporate Secretary IPCC, Jumat (19/11/2021).


Pada 16 November 2021, bertempat di Pelabuhan Belawan, Manajemen IPCC bersama dengan Manajemen Cabang Pelabuhan Belawan telah melakukan penandatangan MoU Rencana Kerjasama Pengoperasian Terminal Kendaraan.


Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal, Drajat Sulistyo, dan Direktur Pengelola Pelindo Holding, Putut Sri Muljanto yang ikut menyaksikan Penandatanganan MOU antara IPCC dan Regional 1 tentang Rencana Kerjasama Pengoperasian Terminal Kendaraan di Pelabuhan Belawan.


Terkait dengan Pelabuhan Belawan yang mengoperasikan Terminal Kendaraan bukanlah barang baru. Terminal khusus mobil yang dibangun pada 2017 ini terletak di area eks dermaga 004 Pelabuhan Belawan Lama dan menjadi pintu gerbang masuknya mobil-mobil baru dari Jakarta.


Dengan adanya Terminal Kendaraan tersebut maka akan mempercepat kegiatan bongkar muat mobil yang selama ini dilakukan melalui dermaga konvensional.


Pembangunan Terminal Kendaraan tersebut ini juga dilakukan guna mengakomodasi peningkatan bongkar muat mobil di Pelabuhan Belawan. Pasca mergernya Pelindo maka Pelabuhan Belawan sesuai dengan struktur organisasi yang baru berada pada Regional Holding 1.


Sepanjang delapan bulan 2021, Cabang Pelabuhan Belawan telah melayani bongkar muat kendaraan sebanyak 39.415 unit CBU dimana jumlah ini telah mengalami kenaikan 35,77 persen dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun lalu sebanyak kurang lebih 29.030 unit CBU. Adapun, mekanisme kerjasama antara Cabang Pelabuhan Belawan dengan IPCC ialah dengan revenue sharing.