EmitenNews.com - Emiten tol milik grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) hingga kuartal III-2023 mencatatkan rugi bersih Rp156,86 miliar atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang masih membukukan laba bersih Rp65,563 miliar.

 

Dalam laporan keuangan kuartal III-2023 yang dipublikasikan Kamis (2/11) disebutkan bahwa pendapatan dan penjualan naik 132,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,426 triliun pada akhir kuartal III 2023. Yakni dari pendapatan jalan tol ruas Pondok Aren-Serpong meningkat 17,2 persen menjadi Rp218,01 miliar. 

 

Selain itu pendapatan dari penjualan tenaga listrik tumbuh 21,3 persen menjadi Rp148,64 miliar. Lalu, pendapatan jalan tol ruas Pelabuhan Soekarno Hatta-Pettarani merangkak 2,7 persen menjadi Rp149,02 miliar. Selanjutnya pendapatan tol ruas Tallo- Bandara Hassanuddin tumbuh 6,1 persen menjadi Rp99,821 miliar.

 

Adapun dari lini usaha konstruksi, emiten milik grup Salim ini membukukan pendapatan penyelenggara jalan tol sebesar Rp740,49 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023. Sedangkan periode sama tahun 2022 nihil.

 

Tapi pendapatan lini usaha penyediaan air bersih anjlok 97,7 persen sisa Rp9,018 miliar. Senasib, penjualan air bersih menyusut 2,1 persen menjadi Rp49,768 miliar.

 

Disisi lain beban langsung dan beban pokok penjualan melonjak 326 persen secara tahunan menjadi Rp950,22 miliar pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terangkat  21,7 persen menjadi Rp476,23 miliar.

 

Beban keuangan bengkak 186,8 persen secara tahunan menjadi Rp370,79 miliar pada akhir September 2023. Terlebih, entitas asosiasi dan ventura bersama melempar rugi sedalam Rp74,39 miliar. Padahal pos ini pada akhir kuartal III 2022 membagi laba Rp60,487 miliar.

 

Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak Rp138,85 miliar pada akhir kuartal III 2023.

 

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 1,7 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp7,801 triliun pada akhir September 2023.