EmitenNews.com - Perusahaan pelat merah alias BUMN terus berupaya mempertebal permodalannya melalui penawaran umum saham secara terbatas atau rights issue.

 

Akhir tahun ini, setidaknya ada dua BUMN yang melakukan rights issue, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Semen Indonesia (SMGR). Langkah ini diharapkan agar perseroan tidak bergantung terlalu besar pada utang.

 

Hal tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

 

Menurutnya, dengan bauran pengelolaan keuangan yang telah dilakukan, BUMN telah berhasil membawa perusahaan negara tersebut semakin sehat dengan jumlah utang yang turun.

 

"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/12).

 

Sebagai informasi, secara umum beban utang BUMN telah turun dari 38 persen menjadi 34 persen, sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60 persen dari modal, dan sisanya dari utang.

 

Padahal biasanya, perusahaan lain dikelola dengan komposisi 70 persen utang dan 30 persen modal.

 

"Kita sudah membuktikan bagaimana profitabilitas BUMN dari Rp124,7 triliun tahun lalu menjadi naik Rp155 triliun, padahal baru sembilan bulan pertama tahun 2022," kata Erick.

 

"Kontribusi kita melalui dividen juga naik pada saat covid-19, lebih tinggi Rp68 triliun, menjadi Rp1.198 triliun dibanding tiga tahun sebelumnya Rp1.130 triliun," lanjutnya.