EmitenNews.com -Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing Issuer Default Rating (IDR) operator pelabuhan Indonesia (Persero) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) di 'BBB'. Outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi surat utang senior tanpa jaminan Pelindo dan utang dolar AS di 'BBB' dengan Outlook Stabil.

 

Afirmasi IDR mencerminkan hubungan kuat Pelindo dengan pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) sebagaimana dinilai berdasarkan Kriteria Pemeringkatan Entitas Terkait Pemerintah kami, yang membatasi IDR di tingkat pemerintah. Standalone Credit Profile (SCP) Pelindo kini dinilai di 'bbb+'. Menurut kami, merger baru-baru ini telah memperkuat profil bisnis, yang berasal dari realisasi sinergi operasional dan konsolidasi pelabuhan. Kekuatan ini dapat menopang SCP yang lebih baik dengan profil keuangan yang sama.

 

Pelindo menjadi satu-satunya operator pelabuhan milik negara dari lebih dari 100 pelabuhan di seluruh nusantara setelah merger pada 2021. Oleh karena itu, pemerintah memiliki kontrol yang kuat atas rantai pasokan logistik yang penting bagi negara. Kami juga percaya bahwa implikasi sosio-politik dari default adalah 'Kuat', karena Pelindo mendominasi angkutan laut kargo internasional Indonesia dan menyediakan konektivitas antar pulau.

 

Leverage bersih Pelindo berada di 3,5x pada akhir tahun 2022, yang selaras dengan Fitch base case kami sebelumnya sebesar 3,5x dan Fitch rating case sebesar 3,7x. Base case dan rating case kami saat ini menunjukkan leverage bersih yang cenderung di bawah 4,0x dalam beberapa tahun ke depan.

 

Kekuatan Keterkaitan: Fitch menilai status, kepemilikan dan kontrol Pelindo oleh pemerintah Indonesia sebagai 'Sangat Kuat'. Negara sepenuhnya memiliki Pelindo dan mengangkat dewan komisaris dan direksi. Ini juga mengontrol rencana investasi dan keputusan belanja modal. Kami menilai catatan dukungan negara kepada Pelindo sebagai 'Kuat', meskipun catatan dukungan nyata terbatas mengingat perusahaan mempertahankan profil keuangan yang sehat. Namun, kami berharap perusahaan menerima dukungan pemerintah, jika diperlukan, karena perannya yang penting dalam pembangunan ekonomi dan aktivitas perdagangan negara.

 

Insentif Negara untuk Mendukung: Fitch melihat implikasi sosial-politik dari default Pelindo sebagai 'Kuat'. Kami percaya bahwa wanprestasi akan merusak reputasi pemerintah dan penggantian mungkin sulit karena Pelindo adalah satu-satunya perusahaan milik negara terbesar di sektor pelabuhan. Kami menilai implikasi finansial dari default sebagai 'Kuat'. Perusahaan tersebut merupakan salah satu badan usaha milik negara yang penting di Indonesia dan wanprestasi akan mengganggu kepercayaan investor terhadap pemerintah dan badan usaha milik negara lainnya.

 

Kami yakin risiko persaingan terbatas dalam jangka menengah, mengingat monopoli Pelindo atas pelabuhan-pelabuhan milik negara di Indonesia termasuk empat pelabuhan unggulan. Pangsa Pelindo di pasar peti kemas Indonesia lebih dari 95% dan lalu lintasnya sebagian besar berasal dan tujuan (O&D) dengan kargo transhipment terbatas. Konsesi untuk pelabuhan andalannya memiliki jangka waktu 30 hingga 50 tahun, berakhir pada tahun 2045 atau setelahnya. Akses darat ke pelabuhan Pelindo sebagian besar melalui jalan dengan koneksi rel yang terbatas.

 

Fleksibilitas Penetapan Harga Sedang Didukung oleh Pendapatan Sewa Tetap: Risiko Pendapatan (Harga) - Kisaran Menengah

 

Pelindo menerima pendapatan sewa dari bisnis tuan tanahnya dengan mitra usaha patungan. Pendapatan sewa memberikan arus kas yang tidak diatur dan stabil sekitar 9% dari total pendapatan pada tahun 2022 dan 27% dari EBITDA, yang kami harapkan setidaknya dapat dipertahankan di atas cakrawala peringkat kami.